TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah murid kelas 9 Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tangerang, Kota Tangerang, mengaku senang dengan penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
PTM terbatas diterapkan di SD dan SMP di Kota Tangerang mulai Senin (7/3/2022) ini.
Gisha, salah satu murid di SMPN 1 Tangerang, senang dengan penerapan skema tersebut.
"Perasaannya senang," ungkapnya saat ditemui, Senin.
Akan tetapi, Gisha mengaku tetap merasa gelisah karena bakal dihadapkan dengan penilaian tengah semester (PTS) pada pekan depan.
"Cuma deg-degan saja soalnya minggu depan kita ada PTS," sebut Gisha.
Dia mengaku telah diberi informasi berkait penerapan PTM ini sejak pekan kemarin.
Menurut Gisha, siswa yang mengikuti PTM hari ini adalah mereka yang bernomor presensi 1-18 di setiap kelas.
Sementara itu, siswa bernomor presensi 19-36 mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada Senin ini.
Dalam kesempatan itu, dia berharap pandemi Covid-19 agar segera berlalu.
"Harapannya Corona cepat selesai, biar SMA kita bisa offline," sebut Gisha.
Murid kelas 9 lain yang turut mengungkapkan perasaan senangnya atas penerapan PTM terbatas adalah Keysha.
Sama halnya dengan Gisha, Keysha juga berharap pandemi Covid-19 dapat segera sirna.
"Senang. Jadi sebelum PTS, kita ketemu teman-teman dulu," ucapnya.
"Semoga Corona cepat udahan, biar bisa kumpul sama teman-teman baru juga nantinya," sambung Keysha.
Di satu sisi, murid SMPN 1 Tangerang bernama Ayesha menuturkan bahwa protokol kesehatan yang kini diterapkan semakin diperketat.
Salah satu protokol kesehatan yang ada adalah dengan adanya siswa yang dipilih sebagai Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.
"(Protokol kesehatan) diperketat. Kayak duduknya diselang-seling. Sekarang juga ada sistem Satgas di setiap kelas, jadi buat mantau. Temen kita ada yang lengah atau enggak nih protokol kesehatannya," papar Ayesha.
Menurut dia, ada dua murid yang ditunjuk secara acak sebagai Satgas Covid-19 di setiap kelas.
Ketua kelas juga terkadang menunjuk murid yang ditugaskan sebagai Satgas Covid-19.
"Semoga bisa tiga angkatan sekolah bareng lagi, karena belum pernah rasain jadi kakak kelas," harap Ayesha.
Sebagai informasi, maksimal murid yang mengikuti PTM kali ini sebanyak 50 persen.
Sebelun PTM diterapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sempat memberlakukan sistem PJJ untuk jenjang SD dan SMP pada 26 Januari 2022.
PJJ saat itu diterapkan lantaran kasus Covid-19 yang kian meningkat.
Sebelum PJJ diterapkan, sejak 3 Januari 2022, Pemkot Tangerang sempat menerapkan skema PTM dengan kapasitas 100 persen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/07/12213121/ikuti-belajar-tatap-muka-murid-smpn-1-tangerang-senang-tapi-deg-degan