Salin Artikel

470 Murid Ikuti PTM, SMAN 1 Tangerang Siapkan APD hingga Rutin Semprot Disinfektan

TANGERANG, KOMPAS.com - Sekitar 470 siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tangerang, Kota Tangerang, mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai Selasa (8/3/2022).

Diketahui, PTM terbatas mulai diterapkan untuk SMA/sederajat di Kota Tangerang mulai hari ini.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 1 Tangerang Niniek Nurcahya menyebutan, total ada 980 murid kelas 10-12 di SMA tersebut.

Dengan batas maksimal murid yang mengikuti PTM 50 persen, maka murid yang mengikuti pembelajaran tatap muka sebanyak 490 siswa.

"Kita jumlahnya 980-an siswa, berarti setengahnya, sekitar 490-an yang masuk PTM. Itu untuk tiga angkatan, mulai kelas 10 sampai 12," papar Niniek saat ditemui, Senin.

Dia menuturkan, sebagian siswa lainnya mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Siswa yang pekan ini mengikuti PJJ akan mengikuti PTM pada pekan depan.

"Jadi murid di sini gantiannya per minggu. Yang minggu ini PTM, minggu depan mereka PJJ," kata Niniek.

Untuk memastikan penerapan PTM terbatas itu berlangsung aman di tengah pandemi Covid-19, pihak SMAN 1 Tangerang menyiapkan infrastruktur penunjang skema tersebut.

Beberapa di antaranya adalah hand sanitizer yang disiapkan di beberapa tempat, persediaan alat pelindung diri (APD), wastafel serta sabun cuci tangannya, dan cairan disinfektan.

Menurut Niniek, pihaknya membutuhkan APD jika ada salah satu siswanya yang terindikasi Covid-19.

Saat murid tersebut diserahkan ke puskesmas, pihak SMAN 1 Tangerang akan mengenakan APD sebagai bentuk prefentif agar tidan terpapar.

"Disinfektan kita juga semprot dulu sebelum memulai PTM-nya. Kita memang Insya Allah setiap hari Jumat menyemprot sekolah, itu untuk persiapan pekan depannya saat murid yang ikut PTM gantian," papar Niniek.

Pantauan Kompas.com, murid-murid kelas 10-12 mengikuti aktivitas PTM terbatas di kelas masing-masing.

Ada juga murid yang mengikuti mata pelajaran olahraga di lapangan SMAN 1 Tangerang.

Mereka yang mengikuti mata pelajaran olahraga mengenakan seragam olahraga berwarna putih dan celana berwarna hijau.

Sementara itu, murid yang belajar di kelas mengenakan baju berwarna putih dan celana atau rok berwarna abu-abu.

Berdasar pantauan, murid yang belajar di kelas dan di lapangan sama-sama mengenakan masker.

Seperti murid-murid di kelas 11 Mipa 5, pada Selasa pagi ini, mereka mengikuti mata pelajaran matematika.

Guru di kelas itu menyampaikan materi menggunakan papan tulis.

Tampak antarsiswa saling menjaga jarak saat berada di kelas.

Sebagian siswa kelas 11 Mipa 5 ada yang mencatat materi yang disampaikan oleh gurunya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/08/12220201/470-murid-ikuti-ptm-sman-1-tangerang-siapkan-apd-hingga-rutin-semprot

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke