JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM) Diani mengatakan, warga di Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara dikenakan biaya Rp 170.000 per bulan.
Biaya tersebut terdiri atas perawatan gedung sebesar Rp 100.000 dan kebutuhan operasional Rp 70.000.
"Untuk warga kami tetapkan (membayar untuk) pembiayaan dan perawatan (gedung) sebesar Rp 170.000," ujar Diani saat dihubungi, Selasa (15/3/2022).
Meskipun terdapat biaya perawatan gedung dan operasional, pemerintah juga masih memberikan subsidi ke Kampung Susun Akuarium.
Menurut Diani, subsidi dari pemerintah tersebut untuk biaya operasional gedung, seperti listrik koridor dan fasilitas umum.
"Untuk subsidi listrik koridor dan fasilitas umum benar (dari pemerintah)," tutur dia.
Diani mengatakan, saat ini ada 103 orang kepala keluarga (KK) yang tinggal di unit kampung susun tersebut.
"Ada 103 KK (yang tinggal di unit Kampung Susun Akuarium), tapi ada yang kosong 4 unit," ujar dia.
Empat unit yang kosong itu digunakan sebagai unit usaha koperasi, yakni dijadikan guest house.
Menurut dia, 4 unit kosong yang dijadikan guest house itu sudah menjadi kesepakatan warga.
Termasuk mereka yang akan masuk ke Kampung Susun Akuarium tahap 2 yang belum rampung pengerjaannya.
"Ini kesepakatan dalam rapat warga, karena warga yang masih di luar tunggu nanti tahap 2 selesai. Kalau dikasih ke warga yang di luar tidak cukup juga, malah jadi iri. Unit ini sudah diketahui dan disepakati tim kerja kok," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, warga yang menempati Kampung Susun Akuarium masih mendapat subsidi penuh biaya sewa.
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim Ali mengatakan, hal itu dilakukan karena biaya sewa yang akan dibebankan ke warga masih dalam pengkajian.
“Sementara ini masih subsidi secara penuh karena skemanya masih disusun sebagaimana mungkin menguntungkan warga,” kata Ali seperti dilansir dari TribunJakarta.com, Senin (11/10/2021).
Ali menegaskan, nantinya skema biaya sewa tidak akan memberatkan warga penghuni Kampung Susun Akuarium.
“Skemanya masih diatur, bagaimana betul-betul memihak kepada warga,” lanjutnya.
“Jadi tidak mungkin mereka pergi dari kampung hanya setahun, sebulan gara-gara tidak sanggup bayar sewa, misalnya,” ujar Ali.
Adapun kampung susun yang telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (17/8/2021), hanya diperuntukan bagi warga yang terdampak penggusuran.
Berbeda dengan rusun lainnya, seluruh pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas Kampung Susun Akuarium dilakukan oleh koperasi dan warga.
Diketahui sebanyak 107 unit yang berada di dua blok bangunan telah digunakan warga. Dari unit yang telah tersedia, 103 disiapkan untuk warga, sedangkan sisanya digunakan untuk ruang bersama.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/15/12490151/warga-kampung-susun-akuarium-bayar-biaya-perawatan-dan-operasional-rp