JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak dua dari total empat tower yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, akan ditutup.
Hal ini dilakukan seiring dengan berkurangnya jumlah pasien yang dirawat di fasilitas tersebut.
"Kita akan menutup tower 4 dan 7, karena ini ada di bagian terluar. Agar pengawasan lebih enak, sekarang pakai tower 5 dan 6," ujar Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Mintoro Sumego, Kamis (17/3/2022).
Penutupan tersebut rencananya akan dilakukan dalam waktu tujuh hari ke depan.
Sedangkan RSDC Wisma Atlet Pademangan di Jakarta Utara sudah tidak lagi digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
"Sekitar seminggu yang lalu Pademangan sudah dikembalikan lagi sebagai tempat karantina karena kita mengelola rumah sakit," katanya.
Sebagai informasi, jumlah pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran tersisa 998 pasien dengan bed occupancy ratio (BOR) 12,03 persen per Kamis. Angka pasien mengalami penurunan yang signifikan, ujar Mintoro.
"Sangat menurun sekali. Setiap hari rata-rata penurunan 150 sampai 200 pasien," ungkapnya.
Meski jumlahnya menurun, masih ada pasien yang masuk ke RS Wisma Atlet. Pada Kamis, misalnya, jumlahnya berkisar di angka 105 pasien, yang terdiri dari pasien lokal dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN)
"Domestik 25 orang dan PPLN ada 80 orang. Sementara PPLN masih didominasi dari Malaysia dan jamaah umrah 11 orang," ungkapnya.
Dari total pasien yang dirawat saat ini, sebanyak 677 orang bergejala ringan, 14 bergejala seadng, dan 10 bergejala berat.
Kemudian sebanyak 290 pasien dinyatakan asimptomatik atau tanpa gejala, lalu kasus suspek sebanyak dua orang dan kontak erat lima orang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/17/21071691/tingkat-keterisian-tersisa-12-persen-rsdc-wisma-atlet-akan-tutup