Salin Artikel

Penutupan Pelintasan Sebidang di Rawa Geni Diprotes, Warga Surati PT KAI hingga Minta Bantuan DPRD

Seperti diketahui, penutupan pelintasan sebidang itu merupakan imbas dari insiden kecelakaan kereta rel listrik (KRL) menabrak mobil yang diduga menerobos palang pintu manual.

Perwakilan dari Ketua RW 009, Suherman mengatakan, penutupan jalan tersebut membuat mobilitas dan perekonomian warga setempat terdampak.

"Karena ini berdampak pada aktivitas warga dan juga usahanya mati total karena udah enggak ada orang lewat," kata ditemui Kompas.com, Senin (25/4/2022).

Kendati demikian, Suherman bersama warga lainnya sepakat akan melayangkan surat ke PT KAI untuk mempertimbangan dibukanya kembali perlintasan itu.

Selain itu, warga juga meminta bantuan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok.

Warga Surati PT KAI


Suherman mengatakan, setidaknya ada 12 RW yang berkeberatan atas penutupan akses di Jalan Rawa Geni.

Warga akan mengirimkan surat permohonan kepada PT Kereta Api Persero (KAI) untuk membuka kembali pelintasan sebidang itu.

"Kami paling tidak berupaya dengan mengajukan surat keberatan ke Dirjen KAI melalui Kementerian Perhubungan untuk meminta dipertimbangkan dibuka kembali," ujar Suherman.

Menurut dia, dalam surat tersebut, warga Rawa Geni juga akan meminta PT KAI membuat palang pintu resmi.

"Kami meminta dibuatkan palang pintu resmi dengan palang otomatis dan pegawainya dari sana (PT KAI)," ujarnya.

Namun, jika PT KAI tidak bisa memenuhi permintaan kedua, kata Suherman, pihaknya akan menjaga pelintasan sebidang tersebut melalui swadaya masyarakat.

"Tapi dengan manajemen dari penjaga keretanya untuk meminimalisir kecelakaan agar tak terjadi lagi," sambung dia.

Warga Minta Bantuan ke DPRD Kota Depok


Sejumlah warga Rawa Geni mengadu ke DPRD Kota Depok soal penutupan perlintasan sebidang di jalan Rawa Geni

Perwakilan Ketua RW 009, Suherman, mengeklaim bahwa pihaknya telah berkirim surat soal keluhan warga ke DPRD.

Menurut dia, melalui surat yang dikirim, warga Cipayung berharap DPRD Kota Depok dapat membantu persoalan itu.

"Kami mengirim surat ke DPRD tingkat Kota, enam sampai tujuh surat ke fraksi Gerindra, PKS, PDIP bahkan PKB dan lain-lain. Itu semua sudah kami surati dari warga karena warga Cipayung ini meminta mereka untuk bantu," ujar Suherman.

Selain itu, Suherman menyebut surat penolakan penutupan perlintasan sebidang juga akan diserahkan ke pemerintah kota (Pemkot) Depok dengan bertandatangan ratusan warga.

"Kalau ke Pemkot Depok, dari kami mengumpulkan ttd warga-warga bisa mencapai 500-an lebih orang diserahkan ke Wali Kota," tutur dia.

Lebih lanjut, Suherman mengatakan, setidaknya ada 12 RW yang berkeberatan atas penutupan akses di Jalan Rawa Geni. Terlebih, akses jalan itu merupakan jalan alternatif bagi masyarakat.

"Iya artinya, yang keberatan bukan hanya di RW kami aja. Semua kayak di dalam (di luar RW 009) karena ini jalan utama, artinya yang mau ke Bogor, Parung, Depok dan ke Sawangan bisa melalui jalan ini," kata Suherman.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/26/08555781/penutupan-pelintasan-sebidang-di-rawa-geni-diprotes-warga-surati-pt-kai

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke