Salin Artikel

Kronologi Sopir dan Kernet Truk Elpiji Dibegal di Cilincing, Korban Dibacok, Pelaku Ditembak Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawanan begal beraksi di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Seorang kernet sopir truk pengangkut elpiji 3 kilogram menjadi korban.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (11/5/2022) ketika truk tersebut tengah melintas di Jalan Raya Cakung-Cilincing, Jakarta Utara, tepatnya di lampu merah kolong Tol Kebon Baru.

Video yang memperlihatkan kondisi korban terkapar di jalan usai dibegal oleh kawanan pelaku pun beredar luas di media sosial.

Dalam video itu, korban tampak bersimbah darah dan meraung kesakitan di lampu merah kolong Tol Kebon Baru.

Kepolisian kemudian melakukan penyelidikan dan menangkap tiga dari enam orang pelaku. Satu di antaranya ditembak petugas karena melawan saat penangkapan.

Kronologi kejadian

Kanit Reskrim Polsek Cilincing AKP Alex Chandra menjelaskan, kejadian bermula saat mobil truk pengangkut tabung gas yang ditumpangi korban berinisial A (60) melaju bersama sopirnya, yakni E, dari Cakung ke arah Cilincing.

Sesampainya di kolong Tol Kebon Baru, truk tersebut pun berhenti untuk menunggu lampu hijau.

"Begitu lampu merah, dia berhenti, masuklah mereka (pelaku) sebanyak enam orang, yang dua naik (ke mobil) dan empat orang di bawah," ujar Alex, Rabu (11/5/2022).

Menurut Alex, dua pelaku naik ke atas mobil dan mengambil tabung gas. Sedangkan empat orang lainnya mengambil tas berisi STNK, telepon seluler, dan uang Rp 100.000 di ruang kemudi.

Korban pun berusaha mempertahankan barang bawaanya dengan turun dari mobil dan mengejar kawanan pembegal itu.

"Kernetnya tersebut turun mengejar pelaku. Ternyata pelaku membawa senjata tajam, langsung dibacok di situ. Jadi ada yang ambil tasnya, tabungnya, di bacok di situ," kata Alex.

Pelaku ditembak

Atas kejadian itu, kepolisian pun langsung menyelidiki dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan saksi beserta korban.

Kapolsek Cilincing Kompol Robinson Manurung mengatakan, dari hasil penyelidikan diketahui bahwa kawanan begal tersebut berjumlah enam orang.

Tiga pelaku dapat sudah tertangkap oleh penyidik setelah dilakukan pengejaran. Satu di antaranya ditembak di bagian kaki oleh petugas karena berusaha melawan.

"Salah satunya saat kami tangkap, yang membawa celurit melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas terukur (tembak)," kata Robinson, Rabu.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa seorang pelaku yang tertangkap masih berstatus di bawah umur.

Kawanan begal tersebut mengaku sudah dua kali beraksi di lokasi dan dengan modus yang sama.

Para pelaku beraksi saat keadaan lalu lintas sedang sepi dan memilih korbannya secara acak.

"Mereka memang pintar, jadi mobil begitu berhenti kaca langsung dipecahkan. Biar bagaimana pun mental sopir dan kernet langsung down," kata dia.

Hingga kini, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan ddan mengejar tiga pelaku lain yang belum berhasil tertangkap.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/12/08135961/kronologi-sopir-dan-kernet-truk-elpiji-dibegal-di-cilincing-korban

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke