Salin Artikel

Korban Penculikan di Tangsel dapat Pakaian Baru dari Pelaku, Ayah: Sudah Dibakar!

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - S (42), orangtua korban penculikan di Tangerang Selatan mengatakan bahwa anaknya KDP (12) mendapatkan pakaian baru dari pelaku.

Pakaian itu dikenakan oleh KDP saat pertama kali dipertemukan kembali dengan ayahnya di Polres Metro Jakarta Selatan kemarin, Kamis (12/5/2022).

Sebelumnya, KDP dinyatakan hilang sejak Selasa (10/5/2022). Ia kemudian ditemukan polisi pada Kamis.

Saat ditemukan polisi, KDP mengenakan baju, celana, dan sepatu baru yang tidak dipakai saat KDP dibawa pelaku.

Ternyata, pakaian baru tersebut diberikan pelaku kepada korban.

"Anak saya begitu ketemu kondisinya nggak terlihat telantar atau lusuh. Tapi pakaiannya sudah baru semua, baju, celana, sepatu baru," ujar S saat ditemui di kediamannya di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangsel, Jumat (13/5/2022).

Karena anaknya tidak mau lagi memakai pakaian tersebut, keluarga kemudian membuang baju baru tersebut lalu membakarnya.

"Begitu anak saya sampai di rumah, pakaian baru itu langsung diminta dia untuk dibuang. Sudah kita bakar, malah dari anak saya enggak mau lagi pakai," jelas S.

S menuturkan, tak hanya KDP saja yang diberikan pakaian baru oleh pelaku. Korban penculikan lainnya berinisial F juga ternyata diberikan pakaian baru.

"Seperti F itu juga dikasih pakaian baru, enggak ditelantarkan, enggak lusuh," lanjutnya.

Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Budhi Herdi mengatakan, pada Selasa (10/5) tengah hari, pelaku menculik salah satu dari tiga remaja laki-laki yang tengah berbelanja di kawasan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Saat itu, pelaku juga membawa bocah laki-laki berinisial F (11) yang diculik di Bogor. Selain KDP, anak-anak yang ditemui pelaku di Jakarta Selatan adalah ZA (13) dan RF (14) yang membawa dua sepeda motor.

Pelaku pun membawa ketiga anak itu dengan modus mengaku sebagai aparat yang merazia orang tanpa masker.

"Anak-anak ini sedang bermain, di situ kemudian dia (pelaku) mengatakan kalau tidak pakai masker, harus ikut. Mereka ikut dibonceng dengan satu korban lain dari Bogor. Jadi, satu motor empat orang yang naik. (Mereka) dibawa muter-muter," ujar Budi.

Di perjalanan, pelaku menurunkan tiga anak, yaitu F,  ZA, dan RF di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Sementara KDP, kata Budi, sempat dibawa hingga ke Cianjur dan Bogor, Jawa Barat, sebelum kembali ke Jakarta.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Siswo DC Tarigan, saat dihubungi terpisah kemarin mengatakan,  pelaku A ditemukan di sebuah masjid Kebayoran Lama, beserta 10 anak-anak yang diduga korban penculikan kemarin sore.

“Kami langsung bawa ke Mapolres Bogor. Ada sembilan anak dari Jakarta Pusat dan satu anak hilang dari Jakarta Selatan. Itu dari pengembangan kasus dari anak Bogor yang diculik,” ucap Siswo.

Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Iman Imanuddin, dalam keterangan resminya, mengatakan, anak-anak yang diculik pelaku tersebar di beberapa wilayah di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, dan Bogor.

Saat ini, pihaknya masih mendalami motif pelaku menculik anak-anak itu. Berdasarkan pemeriksaan, pelaku sudah tiga kali mendapat hukuman tindak kriminal.

“Pelaku pernah terlibat aksi terorisme. Selain itu, pelaku juga dapat pelatihan di Poso tujuh bulan. Kami masih dalami kasus ini,” kata Imam.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/13/17384231/korban-penculikan-di-tangsel-dapat-pakaian-baru-dari-pelaku-ayah-sudah

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke