Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, komite ahli yang akan dibentuk itu nantinya bertugas memastikan semua laporan yang masuk dari rumah sakit atau puskesmas di seluruh Kota Bekasi.
"Nanti, atas dasar laporan dari puskesmas dan rumah sakit yang menyerupai keluhan ke sana (hepatitis), nanti dikoordinasikan ke komite ahli, kemudian (ditentukan) bagaimana tata kelolanya," ujar Tanti saat ditemui di Balai Patriot, Jumat (20/5/2022).
Setelah ditentukan tata kelolanya, apabila ada pasien yang memiliki gejala mengarah hepatitis, Dinkes akan berkoordinasi dengan komite ahli untuk memutuskan langkah selanjutnya.
"Apakah (pasien) dirujuk atau seperti apa, itu kami koordinasikan dengan komite ahli tersebut," jelas Tanti.
Meski baru rencana, pembentukan komite ahli diharapkan berguna untuk mencegah penyebaran hepatitis akut misterius.
Adapun sampai sejauh ini, Dinkes Kota Bekasi tidak mencatat munculnya kasus baru terkait hepatitis misterius tersebut.
"Hepatitis belum ada perkembangan yang meresahkan. Update masih tetap sama, dengan kasus pasien yang pernah ke (RS) Hermina," pungkas Tanti.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Dinkes Kota Bekasi menyatakan ada temuan pasien yang diduga terjangkit penyakit hepatitis misterius.
Kabar temuan pasien itu berdasarkan laporan Rumah Sakit (RS) Hermina Bekasi.
Setelah ditelusuri, pasien tersebut merupakan seorang warga DKI Jakarta yang berobat di RS Hermina, Kota Bekasi.
"Mungkin dia (pasien) sudah biasa berobat ke sana (RS Hermina Bekasi) makanya dilaporkan ke Dinkes Kota Bekasi. Kami mendapat laporan bahwa ada pasien dengan gejala hampir mirip," ujar Tanti, Rabu (11/5/2022).
Pasien laki-laki yang diketahui berumur 11 tahun itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangonkusumo (RSCM) Jakarta untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/20/21250271/antisipasi-hepatitis-akut-misterius-pada-anak-dinkes-kota-bekasi