Salin Artikel

Tagar "Gak Percuma Lapor Damkar" Populer, Kadis DKI: "Bersyukur, Peran dan Fungsi Kami Makin Terlihat"

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi mengatakan bahwa petugas merasa terhormat dan terharu saat mendapat apresiasi yang viral tersebut.

"Bersyukur, peran dan fungsi kami semakin terlihat. Terharu juga kami melihat perubahan dan apresiasi masyarakat," kata Satriadi saat dihubungi, Sabtu (28/5/2022).

Satriadi mengatakan selama bertugas, memang petugas pemadam kebakaran (damkar) dilarang menerima imbalan berupa uang atau materi lainnya dari korban atau masyarakat yang dibantu.

"Kami tidak menerima imbalan berupa uang sedikit pun. Kami hanya meminta jika berkenan, ucapan terima kasih. Banyak masyarakat yang memberikan apresiasi lebih, contohnya melalui ucapan terima kasih dari sosmed tersebut, yang mungkin berujung pada tagar gak percuma lapor damkar tersebut," ungkap Satriadi.

Satriadi mengatakan respon positif masyarakat saat ini dianggapnya cukup berbeda dibandingkan dahulu.

Menurutnya, kini banyak masyarakat yang menyadari bahwa fungsi petugas damkar tidak hanya memadamkan kebakaran, melainkan juga penyelamatan.

"Akibat penyelamatan ini, saya kira mengubah paradigma masyarakat bahwa eksistensi petugas pemadam yang cukup dirasakan. Kalau dulu, mungkin petugas dikenal hanya bekerja kalau ada kebakaran saja, padahal tidak demikian," ungkap Satriadi.

"Fungsi kami yakni pemadam kebakaran dan penyelamatan. Nah ini yang mungkin lebih banyak dirasakan masyarakat akhir-akhir ini, penyelamatan. Seperti evakuasi sarang tawon, ular, bahkan persoalan cincin, kartu ATM, dan lainnya," lanjut dia.

Respon terhadap aksi penyelamat, diakui Satriadi berbanding terbalik dengan respon masyarakat ketika peristiwa kebakaran.

"Kalau kebakaran biasanya kami dicaci maki. Entah dibilang bahwa kami terlambat datang, atau macam-macam alasan lainnya," kata Satriadi dengan kecew.

Padahal, menurutnya, dalam peristiwa kebakaran, petugas memiliki banyak keterbatasan.

"Pertama, kami pasti tidak akan tiba lebih dahulu dari kobaran api. Saat petugas tiba itu pasti api sudah besar. Laporan juga tiba ke kami di saat api sudah berkobar," kata dia.

"Selain itu, kami pun membutuhkan waktu menuju ke lokasi, belum lagi dengan segala hambatan di jalan," pungkas Satriadi.

Menyikapi hal tersebut, Satriadi mengatakan pihaknya terus berusaha meningkatkan kecepatan penanggulangan kebakaran.

"Yang kami usahakan adalah mempercepat respon dari laporan yang datang," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/29/08485471/tagar-gak-percuma-lapor-damkar-populer-kadis-dki-bersyukur-peran-dan

Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke