Sebab, capaian vaksinasi booster di Jakarta jauh lebih rendah dibandingkan vaksinasi dosis pertama dan kedua.
Peningkatan capaian vaksinasi booster juga dianggap perlu untuk menekan penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang terdeteksi di Jakarta.
"Namanya (capaian vaksinasi) booster tidak begitu sehebat (sebanyak) vaksin (dosis) pertama dan kedua, itu juga (harus) semakin digaungkan," ujar Johnny saat dihubungi melalui telepon, Senin (13/6/2022).
Politikus PDI-P ini meminta Dinas Kesehatan menjemput bola seperti vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua.
Selain vaksinasi booster, Pemprov DKI juga diminta memberikan pesan peringatan agar warga mau dengan sukarela melakukan vaksinasi booster.
"Sampaikan kepada warga semacam warning juga, tidak menutup kemungkinan jika masyarakat tidak disiplin, prokes tidak dilaksanakan, dan sebagainya, akan kami lakukan lockdown, perlu juga itu semacam shock terapy," tutur Johnny.
Adapun vaksinasi Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 12.541.687 untuk dosis pertama, sedangkan dosis kedua mencapai 10.711.602 orang.
Capaian vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua tersebut jauh melampaui dosis ketiga yang baru mencapai 3.941.907 orang.
Sebagai informasi, terdapat empat kasus infeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang terdeteksi di Jakarta.
Subarian BA.4 dan BA.5 telah dinyatakan sebagai variant of concern (VOC) di Eropa dan Britania Raya.
Subvarian ini berpotensi membuat lonjakan kasus karena diketahui bisa menghindari kekebalan tubuh yang muncul akibat vaksinasi dan infeksi alami.
Informasi yang diberikan Pemprov DKI Jakarta, hingga saat ini tidak ada indikasi yang menyatakan bahwa varian ini lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya.
Varian ini juga masih dapat dideteksi dengan PCR dan antigen. Selain itu, antibodi pada orang yang telah divaksinasi dapat melawan subvarian baru Omicron.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/13/21090001/cegah-penyebaran-subvarian-omicron-dinkes-dki-diminta-tingkatkan-capaian