JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menertibkan lokalisasi Gunung Antang, Matraman, setelah timbulnya protes dari warga sekitar.
Kepala Humas KAI Daop 1 Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur untuk mengatur teknis penertiban lokalisasi tersebut.
"Penertiban akan dilakukan. Nanti kalau sudah ada informasi waktu setelah melalui kesepakatan bersama, akan kami beri informasi," ujar Eva kepada wartawan, Rabu (15/6/2022).
Dalam wawancara terpisah, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan bahwa pihaknya bersama PT KAI akan mengadakan rapat terkait penertiban lokalisasi itu.
"Iya, besok ada rapatnya. Setelah itu ada hasilnya apa," kata Anwar di Blok C Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Rabu ini.
Sebelumnya, warga menuntut otoritas untuk menutup lokalisasi Gunung Antang, imbas penyerangan yang terjadi di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Penyerangan yang melukai sejumlah warga itu diduga dilakukan oleh preman dari lokalisasi tersebut.
Ketua RW 001 Rawa Bunga Dwi Lestari mengatakan, warga mengungkapkan keinginan tersebut saat melaksanakan mediasi dengan pihak Gunung Antang di Mapolres Jakarta Timur, Senin (13/6/2022) petang.
"Sudah mengadakan mediasi di Mapolres pada Senin malam, belum ada hasil. Permintaan dari warga minta lokalisasi Gunung Antang ditutup," kata Dwi saat dihubungi, Selasa (14/6/2022).
Dwi menyebutkan, tidak hanya warga Rawa Bunga yang keberatan dengan lokalisasi Gunung Antang. Warga wilayah Kayu Manis dan Pisangan juga merasakan hal yang sama. Sebab, permukiman warga itu berdekatan dengan tempat lokalisasi tersebut.
"Karena kami sudah bicara terkait warga Kayu Manis dan Pisangan (Baru) yang lokasinya berdekatan dengan Gunung Antang," tutur Dwi.
Warga juga meminta agar pelaku penyerangan yang diduga berasal dari lokalisasi Gunung Antang segera ditangkap dan diproses secara hukum.
"Warga tetap inginkan proses tetap berlanjut, pelaku ditangkap dan dihukum. (Jawaban dari polisi) masih akan ditindaklanjuti katanya," kata Dwi.
Setidaknya, penyerangan di wilayah RW 001 Rawa Bunga terjadi dua kali. Pertama pada Minggu (12/6/2022) dini hari dan Senin (13/6/2022).
Empat pria berinisial RH, SI, SP, dan RK menjadi korban penyerangan pada Minggu dini hari. Salah satu korban, SI, telah melaporkan kasus penyerangan tersebut ke Mapolres Jakarta Timur.
Laporan korban diterima pihak Polres Jakarta Timur dengan nomor registrasi LP/B/1274/VI/2022/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA.
Dalam laporan disebutkan, keempat korban awalnya sedang membeli nasi uduk di sekitar lokasi. Tiba-tiba, datang tiga pelaku membawa senjata tajam langsung menyerang korban.
Akibatnya, RH dan SI mengalami luka bacok di bagian punggung, sedangkan SP dan RK mengalami lebam di sekujur tubuh akibat hantaman benda tumpul.
"Luka-luka empat orang, satu rumah rusak," ujar warga sekitar, HB (45), Senin (13/6/2022).
HB menuturkan, satu rumah warga rusak di bagian kaca depan karena dilempari batu oleh pelaku.
Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, yakni Senin dini hari, HB mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.
"Ada peluru lebih dari tiga kali tembakan," ujar HB.
HB menyebutkan, salah satu peluru disebut sudah diambil oleh jajaran Polsek Jatinegara.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/15/18473521/warga-protes-keberadaan-lokalisasi-gunung-antang-kai-berencana-lakukan