Salin Artikel

Cerita Korban Penipuan Jastip, Dikejar "Reseller" hingga Ganti Uang Ratusan Juta Rupiah

Pelaku disebut seorang perempuan berinisial T.

Wulan mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta. Ia membeli barang elektronik fiktif dari T yang merupakan pesanan dari sejumlah reseller.

Saat ini, korban dikejar-kejar oleh para reseller yang meminta uang mereka dikembalikan.

"Iya pastinya aku dikejar-kejar untuk refund. Sejauh ini mereka (menghubungi) secara WhatsApp," kata Wulan saat dihubungi, Kamis (14/7/2022).

Wulan mengatakan, ia terus berupaya meminta waktu kepada reseller untuk mengembalikan uang mereka yang totalnya mencapai ratusan juta rupiah.

"Total pesanan aku itu nilainya hampir Rp 200 juta," kata Wulan.

Kasus penipuan dengan modus jastip ini disebut-sebut telah memakan banyak korban.

Cerita orang-orang yang menjadi korban diunggah melalui akun Instagram @korbanpenipuantita.

Wulan sebelumnya menceritakan, semula ia diajak rekannya untuk mengikuti kulak bareng (kulbar) dalam jastip barang elektronik pada April 2022.

Kulbar itu untuk mencapai minimum order quantity (MOQ) atau jumlah pembelian minimal barang yang penjual tetapkan.

"Kalau aku awal mulanya itu ditawarkan oleh teman aku yang biasa kulakan bareng (kulbar) biar mencapai MOQ, biar dapat harga murah. Jadi aku dan dia kulbaran bareng sudah gitu dibikin sistem PO," ujar Wulan saat dihubungi, Kamis (14/7/2022).

Wulan pun sepakat mengikuti ajakan temannya untuk jastip barang. Ia kemudian memesan tiga item Mitochiba chopper, Mito airfryer, dan Philips rice cooker.

Masing-masing dari barang tersebut jumlahnya mencapai puluhan unit. Menurut Wulan, satu unit tersebut dijual seharga ratusan ribu rupiah.

"Habis dibuat sistem PO kan ada timeline batas full payment, batas DP, dan batas ready kapan. Itu pas kita close PO ada yang langsung full payment terus abis itu sampai di waktu yang seharusnya delay terus sampai beberapa kali," ucap Wulan.

Kemudian, uang pembayaran dari jastip barang itu ditransfer ke rekening teman yang mengajak. Ternyata, rekannya itu turut menjadi korban.

Selain T, ada empat orang lainnya sebagai downline yang diduga juga melakukan penipuan.

"Jadi memang kayak tidak ketahuan (penipuan) karena kan emang kita bisa jual beli barang pakai MOQ," ucap Wulan.

Wulan mengatakan, terbongkarnya dugaan penipuan itu setelah ia sadar barang yang dipesan tiga bulan lalu tak kunjung sampai, apalagi ada beberapa orang lain yang bersuara menjadi korban.

"Ketahuan (penipuan) pas barang tidak sampai sampai. Total kerugian saya itu ratusan juta dari jumlah puluhan unit masing-masing barang," ucap dia.

Bersama temannya yang juga korban, Winda telah melaporkan kasus dugaan penipuan jastip itu ke polisi pada 7 Juli 2022.

Laporan atas dugaan penipuan itu terdaftar dengan nomor LP/B/3442/VII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/15/09453371/cerita-korban-penipuan-jastip-dikejar-reseller-hingga-ganti-uang-ratusan

Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke