Salin Artikel

Kecelakaan Maut Beruntun, DPRD Anggap 3 Rekomendasi Ini Diabaikan PT Transjakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyoroti rentetan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus Transjakarta.

Prasetyo menilai PT Transportasi Jakarta tak mengindahkan rekomendasi yang pernah diberikan oleh DPRD. Pada awal Desember 2021, Komisi B DPRD DKI setidaknya telah memberikan tiga rekomendasi untuk mengatasi kecelakaan bus Transjakarta yang kerap terjadi.

"(Pengelola Transjakarta) dikasih tahu juga percuma. Enggak diindahkan juga," ujar Prasetyo kepada wartawan, Senin (18/7/2022).

Berikut rekomendasi yang pernah disampaikan oleh Komisi B DPRD DKI Jakarta:

Ada Direksi Khusus
Komisi B merekomendasikan adanya perombakan organisasi, seperti penambahan pegawai yang dapat bertanggungjawab atas keselamatan para penumpang.

PT Transjakarta diminta menambah anggota direksi khusus untuk memastikan kecelakaan bus tidak terulang kembali.

Direktur ini nantinya akan bertanggung jawab atas keselamatan penumpang PT Transjakarta. Sehingga, apabila ada kecelakaan, maka manajemen tidak lagi saling tunjuk menyalahkan.

Audit Total Kecelakaan
Komisi B mengharuskan PT Transjakarta melakukan audit total atas kecelakaan beruntun yang terjadi pada saat itu.

PT Transjakarta diminta membuka secara transparan hasil audit Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Nantinya, PT Transjakarta juga diminta menindaklanjuti rekomendasi KNKT tersebut.

Kewajiban Standar Pelayanan Minimal (SPM)
PT Transjakarta tidak boleh menurunkan SPM. Apabila ada operator yang menurunkan SPM, PT Transjakarta diminta untuk tegas melakukan tindakan.

Prasetyo menambahkan, pengelola Transjakarta seharusnya mengontrol para sopir, terutama terkait dengan kesehatan masing-masing sopir.

Sebab, menurut dia, kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Transjakarta sudah sering terjadi. Sedangkan, Transjakarta seharusnya berfungsi untuk membantu masyarakat.

"Harus dikontrol in out-nya Transjakarta secara operasional. Dicek kesehatannya (sopir) secara proporsional. Kenapa bisa tabrakan berkali-kali. Pasti ada penyebabnya atau dia (sopir) sakit atau dia teler, kan kita enggak tahu," tutur Prasetyo.

Tewasnya perempuan berinisial TA (54) akibat tertabrak di halte busway Kramat Sentiong, Senen, Jakarta Pusat, pada Sabtu (16/7/2022) menambah daftar panjang kecelakaan yang melibatkan bus PT Transjakarta.

Sebelumnya pada 12 Juli 2022 di Jalan Sunter Karya, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, seorang pengendara motor tewas. Kemudian, kecelakaan terjadi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada 10 Juli 2022, yang menewaskan seorang pesepeda.

(Penulis: Muhammad Naufal, Singgih Wiryono)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/18/17385461/kecelakaan-maut-beruntun-dprd-anggap-3-rekomendasi-ini-diabaikan-pt

Terkini Lainnya

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke