Salin Artikel

Tempat Pembuangan Sampah Ilegal di Cipayung Depok Bakal Ditutup Permanen

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok bakal menutup tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal di lahan tanah merah, Cipayung, secara permanen.

"Penginnya kami (TPS ilegal) ditutup permanen," kata Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan DLHK Kota Depok, Iyay Gumilar, saat dihubungi, Sabtu (23/7/2022).

Iyay menuturkan, DLHK perlu berkoordinasi lebih dahulu dengan pemilik lahan maupun pengelola TPS sebelum diputuskan penutupan permanen. Ia mengatakan, pemilik lahan belum dapat ditemui pada Jumat kemarin.

"Kami belum dapat koordinasi dengan pengelola TPS dan yang punya lahan, kemarin mereka enggak ada," ujar Iyay.

Selain itu, Iyay juga belum dapat memastikan penanganan sampah, jika penutupan permanen TPS itu terealisasi.

"Iya, nanti akan koordinasi dengan pemiliknya dulu bagaimana penanganannya, seperti apa tindak lanjutnya. Kami cari dulu pemiliknya," kata Iyay, menegaskan.

Untuk sementara ini, kata Iyay, TPS ilegal ditutup sementara dan warga diberikan peringatan agar tak membuang sampah di sana.

"Untuk sementara, kemarin peringatan dulu, jangan pada buang sampah di sana lagi. Nanti, kalau nekat membuang dikena sanksi. Mudah-mudahan enggak pada buang ke sana," kata Iyay.

Adapun TPS tak berizin tersebut telah dipasangi garis Satpol PP Kota Depok pada Kamis (21/7/2022). Penyegelan dilakukan untuk menghentikan sementara aktivitas pembuangan sampah di TPS tersebut.

Komandan Tim Satpol PP Kecamatan Cipayung, Ikin mengatakan, penyegelan TPS tersebut berdasarkan laporan masyarakat terkait aktivitas pembuangan dan pembakaran sampah.

"Awalnya ada pengaduan masyarakat ada asap pembakaran sampah," kata Ikin.

Ikin menyebutkan, sampah di TPS tersebut didominasi dari wilayah Kabupaten Bogor. Sebab, lokasi TPS di perbatasan antara wilayah Depok dan Bogor.

"Info yang kami dapat dari warga yang berdekatan dengan lokasi tersebut. (Sampah yang dibuang ke TPS itu) kebanyakan dari wilayah Bogor," ungkapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/23/14255671/tempat-pembuangan-sampah-ilegal-di-cipayung-depok-bakal-ditutup-permanen

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke