Salin Artikel

Ibu yang Telantarkan dan Siksa Bocah di Bekasi adalah Pengajar Anak Berkebutuhan Khusus

Adapun A bersama suaminya, P (40), melakukan kekerasan terhadap anak mereka yang berinisial R (15).

"Info yang kami dapat seperti itu (tenaga pengajar anak berkebutuhan khusus)," ujar Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi Novriansyah saat ditemui di Bekasi, Senin (25/7/2022).

Novrian mengatakan, berkaca dari kasus yang dialami korban R, tenaga pengajar juga bisa terlibat sebagai pelaku kekerasan terhadap anak.

"Siapa pun bisa (menjadi pelaku), bahkan banyak tindak kekerasan itu dilakukan di dunia pendidikan. Jadi, punya edukasi yang tinggi tidak menjadi jaminan untuk tidak terhindar sebagai pelaku kekerasan," kata dia.

Novrian menilai, banyak faktor yang melatarbelakangi seseorang menjadi pelaku kekerasan.

Faktor ekonomi dan faktor trauma mengalami kekerasan di masa lalu bisa menjadi pendorong seseorang melakukan kekerasan terhadap anak.

Novrian berharap orangtua R merenungkan kesalahannya dan menjadi sadar setelah keduanya ditetapkan sebagai tersangka.

"Minimal dengan kejadian ini, ada kesadaran dari orangtua R yang ternyata memiliki pola didik dan pola asuh yang salah selama ini, karena setiap anak punya potensi, punya kelebihan," ujar Novrian.

Saat ini R telah diserahkan kepada Kementerian Sosial dan sudah berada di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Departemen Sosial Kota Bekasi.

R rencananya akan dibantu oleh berbagai pihak untuk pemulihan kondisinya.

Pendampingan tersebut dilakukan guna memantau perkembangan dari R terkait kondisi fisik dan psikologisnya usai kejadian yang menimpa R.

Sementara itu, kedua orangtua R telah ditetapkan sebagai tersangka pada Sabtu (23/7/2022).

Kedua tersangka dijerat Pasal 77 B juncto Pasal 76 B atau Pasal 80 juncto Pasal 76 C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Ancaman maksimal lima tahun penjara," ujar Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Kombes Hengki, Sabtu lalu.

Berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka memar di bagian tangan dan kaki. Hengki menduga, luka memar tersebut akibat dirantai.

"Dari hasil visum dijelaskan, di sini ada kekerasan menggunakan benda tumpul, (sehingga) korban mengalami luka berupa memar di tangan dan kaki," kata Hengki.

Selain itu, Hengki menyebutkan, korban mengalami kondisi kesehatan gizi yang kurang baik.

"Kalau dilihat sangat kurang (makan) ya, akibatnya jadi kurang gizi, kami lihat dengan kondisinya itu sangat memprihatinkan," ujar Hengki.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/25/20540031/ibu-yang-telantarkan-dan-siksa-bocah-di-bekasi-adalah-pengajar-anak

Terkini Lainnya

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke