Salin Artikel

PT DNR Dapat Rekor Muri Salurkan Bansos ke 15 Provinsi, Kini Terseret Kasus Penguburan Sembako

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan distribusi dan logistik PT DNR terseret dalam kasus sembako bantuan presiden yang ditemukan terkubur di sebuah lapangan kosong di Sukmajaya, Depok. 

Awalnya, perusahaan ekspedisi JNE Express mengakui telah mengubur sembako itu karena rusak. 

VP of Marketing JNE Express Eri Palgunadi mengatakan, tidak ada pelanggaran yang dilakukan JNE Express terkait penguburan sembako yang rusak itu.

"Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ujar Eri dalam keterangannya, Minggu (31/7/2022).

Namun, Eri tak menjelaskan lebih jauh pihak yang meneken kerja sama dengan JNE terkait bantuan penyaluran sembako bantuan presiden itu.

Saat diperiksa polisi pada Senin (1/8/2022), barulah pihak JNE mengungkapkan telah bekerja sama dengan PT DNR dalam penyaluran sembako bantuan presiden itu.

”JNE bekerja sama dengan vendor, namanya PT DNR. DNR inilah selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, dilansir dari Kompas.id.

Dalam kontrak kerja sama antara JNE dan DNR itu, pihak JNE dipercaya menyalurkan bantuan sosial dengan jumlah mencapai ratusan ribu ton.

Peran JNE dalam kontrak kerja sama tersebut sebagai jasa ekspedisi yang bertugas mengantar beras bansos kepada warga yang namanya sudah ada dalam daftar penerima bantuan sosial.

Ratusan ribu ton beras yang sudah jadi tanggung jawab penyaluran oleh JNE itu kemudian diambil pihak JNE ke gudang Bulog di Cakung, Jakarta Timur.

Saat pengambilan beras bansos oleh JNE, ada gangguan dalam perjalanan akibat hujan deras.

”Sehingga, beras ini dikatakan dalam kondisi rusak. Beras yang basah itu, menurut JNE, jadi tanggung jawab JNE dan sudah diganti oleh JNE dengan paket lain yang setara,” kata Zulpan.

Polisi, kata Zulpan, masih mendalami pengakuan dari JNE terkait beras yang basah, rusak, dan telah diganti tersebut.

Polisi belum mendapat data terkait jumlah beras yang rusak dan beras yang ditimbun JNE.

PT DNR merupakan perusahaan yang bergerak di bidang logistik dan distribusi yang kantor pusatnya berlokasi di Kuningan, Jakarta Selatan.

Dikutip dari siaran pers di situs web resminya, PT DNR dipercaya mendistribusikan bantuan sosial dari Kemensos dan Bulog untuk membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19 pada 2020.

Perusahaan itu dipercaya oleh pemerintah menyalurkan bansos ke 15 provinsi.

Ada 15.195.318 paket yang didistribusikan perusahaan itu dengan total beras keseluruhan 227.929.770 kilogram (kg) terhitung sejak 16 September 2020 sampai 28 Oktober 2020.

DNR pun mendapatkan tiga rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dalam kategori Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup karena dianggap berhasil dalam menyalurkan bansos. 

Tiga rekor itu yakni pengiriman paket bansos beras terbanyak dalam satu hari, pengiriman paket bansos beras terbanyak ke 15 provinsi dalam enam minggu, serta pengiriman paket bansos beras melalui armada truk terbanyak dalam satu hari.

DNR bersama Kementerian Sosial dan Bulog lalu menggelar acara syukuran atas keberhasilan penyaluran bansos tersebut di Hotel Grand Hyatt Jakarta.

Mensos saat itu, Juliari Batubara, yang kini telah menjadi pesakitan di KPK karena korupsi dana bansos, turut menghadiri acara syukuran tersebut. 

Dalam sebuah foto tampak Juliari menyerahkan penghargaan kepada pihak DNR. 

Turut hadir juga dalam acara itu Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan President Director DNR Corporation Rudy Tanoesoedibjo.

“Ini adalah salah satu prestasi yang patut kita syukuri bahwa dengan adanya bantuan ini, kami harapkan bantuan yang disalurkan dari Presiden lewat Kementerian Sosial RI ini kepada masyarakat terluar dapat bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri,” ucap Jerry Tengker selaku Direktur DNR Logistik.

Kompas.com sudah menghubungi PT DNR melalui e-mail dan meminta tanggapan terkait bansos yang dikubur di Depok. Namun, hingga berita ini diturunkan, PT DNR belum merespons.

Kemensos mengaku tidak tahu

Pada Senin kemarin, polisi juga sudah meminta keterangan Kementerian Sosial RI terkait temuan timbunan bansos yang dikubur JNE di Depok.

Direktur Perlindungan Korban Bencana Sosial Kemensos RI Mira Riyanti saat diperiksa polisi menegaskan, pihaknya tak mengetahui kerja sama dengan DNR dan JNE dalam penyaluran bantuan presiden.

Kepada penyidik, Mira hanya menjelaskan soal kerja sama Kemensos dengan Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Yang bersangkutan menerangkan pada intinya Kemensos bekerja sama dengan Bulog dalam rangka penyaluran Bansos berupa beras dari pemerintah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Senin.

"Kemensos RI, menurut keterangan yang bersangkutan, tidak mengetahui terkait kerja sama Bulog dengan vendor yaitu PT DNR, apalagi dengan JNE," sambung Zulpan.

Selanjutnya, polisi akan memanggil pihak Bulog untuk dimintai keterangan terkait kasus tersebut pada Selasa (2/8/2022) hari ini di Polres Metro Depok.

Kronologi penemuan bansos

Timbunan sembako yang terkubur dalam di lapangan KSU Depok itu ditemukan pada Jumat (29/7/2021) pekan lalu.

Penemuan sembako bantuan presiden ini bermula dari laporan seorang karyawan perusahaan JNE kepada Rudi Samin selaku pemilik dari lahan kosong itu.

Rudi pun lalu menyewa ekskavator dan menemukan timbunan sembako itu yang terkubur dalam tanah sedalam 3 meter.

Lapangan KSU tempat penemuan sembako itu memang biasa digunakan untuk parkir kendaraan JNE.

Lokasi Gudang JNE juga berada persis di seberang lapangan tersebut.

Sembako bantuan presiden yang dikubur itu terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur.

Pantauan di lokasi, tumpukan sembako bantuan presiden ini telah ditutup terpal berwarna biru.

Garis polisi pun telah terpasang di lokasi kejadian. Beberapa karung beras telah terbuka hingga tercecer di tanah.

Bau busuk menyengat pun santer tercium. Tampak sembako bantuan presiden ini telah membusuk hingga berjamur.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/02/11284141/pt-dnr-dapat-rekor-muri-salurkan-bansos-ke-15-provinsi-kini-terseret

Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke