Salin Artikel

Komisi E DPRD DKI Sebut "Branding" Rumah Sehat Nihil Aspek Preventif

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menyatakan, penjenamaan (branding) rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta tak memiliki hasil yang diharapkan.

Branding diketahui bertujuan untuk memasukkan dua aspek ke rumah sakit (RS), yakni aspek preventif dan promotif.

Namun, berdasarkan tinjauannya ke Rumah Sehat untuk Jakarta, Ima masih belum menemukan aspek preventif.

"Enggak ada (aspek preventif) setiap saya turun reses ke warga, turun ke lapangan. Sampai sekarang engga ada gerakan kok," sebut Ima saat dihubungi, Rabu (24/8/2022).

Menurut dia, penjenamaan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu hanya sebatas kegiatan selebrasi saja.

Sebaliknya, justru Anies disebut tak pernah melakukan hal yang dinilai penting.

"Cuma ganti nama, jadi kayak Pak Anies sebenarnya selebrasi ya. Selalu seperti itu saja, tapi yang pentingnya itu engga pernah dikerjakan," tutur Ima.

"Jadi (penjenamaan) kayak cuma biar booming, biar viral, tetapi dia (Anies) tidak membenahi apa yang menjadi masalah utamanya gitu," sambungnya.

Berdasarkan tinjauannya pula, Ima juga mendapati bahwa program Ketuk Pintu Layani dengan Hati (KPLDH) tak lagi dijalankan oleh puskesmas di DKI.

KPLDH diketahui merupakan layanan kesehatan dengan cara petugas mendatangi rumah-rumah warga secara langsung.

Program tersebut, menurut dia, padahal merupakan program yang tergolong beraspek preventif.

"Nah tapi sekarang (KPLDH) sudah enggak jalan lagi. Jadi masyarakat pun akhirnya bingung dia mau periksa ke mana," tuturnya.

"Biasanya didatangin. Kalau dulu itu didatangi ke tiap-tiap RT/RW, sekaramg sudah enggak ada lagi," sambung Ima.

Dalam kesempatan itu, politisi PDI-P tersebut juga menyatakan bahwa Komisi E DPRD DKI bakal memanggil Dinkes DKI kaitan penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta.

Menurut dia, pemanggilan itu guna menanyakan maksud dan tujuan penjenamaan rumah sehat untuk Jakarta. Sebab, penjenamaan tersebut tak memiliki urgensi.

"Perubahan nama itu kan sebetulnya kan tidak terlalu urgent, dibuat seakan-akan seperti pekerjaan," tutur Ima.

Dia menambahkan, Komisi E DPRD DKI berencana memanggil Dinkes DKI pada Senin (29/8/2022) atau Selasa (30/8/2022).

"Kemungkinan minggu depan, antara Senin atau Selasa depan," kata Ima.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/24/14185521/komisi-e-dprd-dki-sebut-branding-rumah-sehat-nihil-aspek-preventif

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke