Pantauan Kompas.com, sejumlah peserta aksi yang berada di depan mobil komando tampak memukuli gerbang masuk kompleks parlemen menggunakan bambu.
Beberapa di antaranya tampak melempar botol dan kayu ke halaman Gedung DPR/MPR RI yang dijaga oleh sejumlah personel kepolisian.
"Buka, buka, buka," teriak sejumlah peserta aksi di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI.
Para peserta aksi juga membakar sejumlah poster dan spanduk di dekat kawat berduri, yang sebelumnya mereka bentangkan.
Terdengar orator di atas mobil komando berteriak mengingatkan massa untuk tidak anarkistis dan terprovokasi dengan oknum atau perusuh yang menyusup.
"Tolong kawan-kawan, ini bukan aksi satu-satunya. Jangan habiskan energi kawan-kawan. Siapkan energi kawan-kawan untuk aksi yang sama selanjutnya," teriak orator di atas mobil komando.
Meski begitu, gerbang utama Gedung DPR/MPR RI tak juga dibuka dan tetap dilapisi kawat berduri. Petugas kepolisian pun masih tetap berjaga di halaman kantor wakil rakyat itu.
Sebagai informasi, terdapat sejumlah tuntutan yang dibawa massa aksi HMI dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR pada hari ini.
Salah satunya adalah menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebab, rencana tersebut dianggap semakin membebani masyarakat usai dilanda pandemi Covid-19.
"Menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat," kata orator di atas mobil komando.
Selain itu, massa aksi juga mendesak pemerintah mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik dan memberantas mafia di sektor migas serta pertambangan.
"Mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas (Migas) dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan dari hulu ke hilir," demikian tulisan spanduk tuntutan massa aksi.
Adapun aksi demonstrasi tersebut digelar setelah massa dari elemen pengemudi ojek online melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI pada Senin siang.
Para pengemudi ojek online menuntut adanya regulasi yang mengatur soal transportasi online di Indonesia hingga menolak rencana kenaikan harga BBM.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/29/17172411/mendesak-masuk-ke-gedung-dpr-massa-aksi-pukuli-gerbang-dan-lempar-botol