Salin Artikel

Detik-detik Harga BBM Naik Pukul 14.30, Warga Depok: Pahit Rasanya Gagal Dapat Pertalite Harga Lama

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah secara tiba-tiba menaikkan harga tiga jenis bahan bakar minyak (BBM), satu jam sejak diumumkannya keputusan ini.

Ya, mulai Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB, harga baru BBM resmi diberlakukan.

Pengumuman yang mendadak itu membuat warga kocar-kacir dan segera menarik gas kendaraan bermotornya menuju stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) terdekat.

Antrean panjang terjadi menjelang diberlakukannya harga BBM terbaru itu. Namun, tidak semua orang berhasil mendapat kesempatan mengisi bensin sebelum harga berganti.

Rifal (19), misalnya. Warga Cipayung, Depok, Jawa Barat ini sudah mengantre selama 40 menit di SPBU Pertamina di Jalan Raya Cipayung, Cipayung, Depok.

"Saya nyampe di SPBU sekitar jam 14.20 WIB, antreannya sudah panjang. Baru nyampe depan (tempat pengisian bahan bakar) itu barusan, sekitar jam 14.48 WIB," kata Rifal, Sabtu.

Kendati telah mengantre cukup lama, Rifal harus gigit jari. Sebab, saat tiba gilirannya mengisi bahan bakar, harga pertalite terbaru sudah diberlakukan.

"Pas di depan, harganya sudah harga baru. Pahit banget rasanya gagal dapat bensin (pertalite) harga lama. Tau gitu, mending besok saja isi bensinya," kata Rifal sembari tertawa.

Hal serupa juga dirasakan Adit, warga Citayam, yang juga tiba waktu yang bersamaan dengan Rifal.

Adit menceritakan, saat waktu menunjukan pukul 14.30 WIB, sepeda motornya masih berada di antrean yang cukup jauh. Saat diumumkan bahwa harga telah berubah, Adit hanya bisa pasrah.

"Tadi pas 14.30, masih jauh (antrean motornya). Rasanya tuh kaget pas tahu harga naik. Mau putar balik juga terlanjur antre. Ya sudah mau enggak mau isi bensin deh," kata Adit.

Adit yang berencana mengisi kapasitas penuh tangki bahan bakarnya itu, harus mengatur rencana baru saat waktu menunjukan pukul 14.30 WIB.

"Tadinya mau isi full, sekitar Rp 23.000 sampai Rp 25.000. Tapi karena enggak dapet, ya sudah, mau enggak mau isi sedapatnya Rp 25.000. Jadi enggak penuh," keluh Adit sembari tersenyum pahit.

Sementara itu, tiga jenis BBM yang harganya naik itu meliputi pertalite, solar subsidi, dan pertamax nonsubsidi.

Rinciannya, pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Lalu, solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi 6.800 per liter. Kemudian, pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Presiden Joko Widodo mengatakan, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan,

Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/03/15351641/detik-detik-harga-bbm-naik-pukul-1430-warga-depok-pahit-rasanya-gagal

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke