Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi massa demo tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan turun ke Gedung DPR, Jakarta.
"Kami juga melibatkan Polres sekitar 400-an orang untuk langsung turun, baik mengantisipasi di perbatasan yang melintasi wilayah Tangsel, kemudian stasiun kereta api (KRL) kami juga melakukan pengamanan," ujar Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu, Senin (5/9/2022) malam.
Ia menjelaskan, ada tujuh titik lokasi pengamanan, tiga merupakan wilayah perbatasan Tangsel, yakni:
Kemudian, empat titik lainnya merupakan stasiun KRL yang berada di wilayah hukum Polres Tangerang Selatan, yakni Stasiun Jurang Mangu, Stasiun Sudimara, Stasiun Pondok Ranji, dan Stasiun Rawa Buntu.
"Tiga wilayah perbatasan dan empat stasiun, jadi tujuh titik," jelas Sarly.
Dengan demikian, Sarly berharap dampak kemacetan nantinya dapat berkurang.
"Kami antisipasi supaya memperkecil yang akan berangkat ke Jakarta," kata dia.
Adapun serikat buruh bakal menggelar demo besar-besaran menolak kenaikan harga BBM pada hari ini di 34 provinsi.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, akan ada puluhan ribu buruh yang akan menggelar demo.
Adapun aksi demo buruh di Jakarta akan dipusatkan di depan Gedung DPR.
Buruh meminta pimpinan DPR memanggil Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan para menteri yang terkait dengan kebijakan kenaikan harga BBM.
"Bilamana aksi 6 September tidak didengar pemerintah dan DPR, maka Partai Buruh dan KSPI akan mengorganisir aksi lanjut dengan mengusung isu tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah tahun 2023 sebesar 10 persen sampai 13 persen," ujar Said melalui pernyataan tertulis, Minggu (4/9/2022).
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/06/09101191/demo-tolak-harga-bbm-naik-polres-tangsel-jaga-7-titik-perbatasan-ini