JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak masih terus berlanjut hingga hari ini, Jumat (9/9/2022).
Sore ini, beberapa kelompok massa kembali menggelar aksi demo secara bersamaan di kawasan Patung Kuda Wijaya, Jakarta Pusat, dekat Istana Merdeka.
Kelompok tersebut terdiri dari aliansi Ojek Online, Mahasiswa Uhamka, Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Jakarta, Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah, juga Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Seantero Raya.
Dilansir dari TribunJakarta.com, demo tersebut turut diwarnai dengan aksi pembakaran ban yang dilakukan di beberapa titik sekitar Patung Kuda.
Pembakaran ban diantaranya terjadi tepat di depan barikade polisi di Jalan Medan Merdeka Barat, oleh Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Seantero Raya.
Pembakaran ban juga di lakukan oleh elemen mahasiswa lainnya tepat di samping bundaran Patung Kuda, serta di depan pintu Monas, kawasan Patung Kuda.
Selain melakukan pembakaran ban, para demonstran juga menyampaikan orasi atau tuntutan mereka atas kenaikan harga BBM.
"Kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia Pak Jokowi, agar mendengarkan suara rakyat untuk menghapuskan kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan rakyat," kata orator melalui pengeras suara, Jumat.
Selain itu, mewakili pengemudi ojek online, Laskar Malari juga mendorong Kemenhub untuk menghitung ulang tarif Ojek Online yang sudah ditetapkan.
Dani Stefanus sebagai penanggung jawab aksi dari Laskar Malari menuturkan, naiknya harga BBM semakin mencekik para pengemudi ojol dalam segi ekonomi.
Pasalnya, saat ini para pengemudi juga dibebankan biaya aplikator sebesar 20 persen.
Meski beban tersebut diturunkan oleh Kemenhub menjadi 15 persen, namun kebijakan tersebut tetap dinilai tidak fair.
"Kalau aplikator untung 15 persen, pertanyaannya hak kami ojol berapa persen? Motor, motor kami, bensin, kami yang bayar, perawatan kami, jaket kami bayar. Kalau aplikatornya boleh ambil 15 persen, maka berapa hak teman-teman ojol?" katanya.
Sebelumnya kenaikan harga BBM telah diumumkan Pemerintah per 3 September lalu.
Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Harga Solar subsidi dikerek menjadi Rp 6.800 per liter dari Rp 5.150 per liter.
Sementara itu, harga Pertamax non subsidi juga naik, dari Rp 12.500 per liter menjadi 14.500 per liter.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Tolak Kenaikan Harga BBM, Ojol Hingga Mahasiswa Ramai-ramai Demo Sampai Bakar Ban di Patung Kuda"
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/09/18413221/demo-mahasiswa-dan-driver-ojol-di-patung-kuda-diwarnai-aksi-bakar-ban