Salin Artikel

Saksi Perampokan Toko Emas di Serpong, Dengar Bunyi Tembakan dan Lihat Pelaku Pegang Pistol

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Salah seorang saksi berinisial K mengaku sempat berencana menggagalkan perampokan toko emas di salah satu mal kawasan Serpong, Tangerang Selatan, pada Jumat (16/9/2022).

K merupakan penjaga toko yang bersebelahan dengan toko emas itu. Saat perampokan, dia bersembunyi di balik tiang dekat toko emas sambil mencari-cari benda yang bisa dilempar ke pelaku. Namun, perampok tersebut sudah terlanjur kabur.

"Saya tahunya pas sudah bunyi tembakan, terus lihat dia (pelaku) megang pistol," ujar K di lokasi, Jumat (16/9/2022).

Dalam sekejap, pelaku meraup sejumlah kalung emas dar etalase yang telah ditembak terlebih dahulu.

"Pas dia mau kabur, saya ngumpet di situ (belakang tiang) sambil mencari sesuatu yang bisa dilempar," tutur K.

Saksi lainnya berinisial M, mengaku mengetahui kejadian itu saat mendengar bunyi kaca pecah dari etalase yang ditembak.

Kemudian ia menengok ke arah sumber suara. Seketika M kaget saat melihat pria dengan pakaian serba hitam memegang pistol.

Saat pelaku berbalik badan untuk kabur, M menyaksikan pelaku mengarahkan senjata ke semua orang yang ada di lokasi.

"Saya tahunya pas sudah bunyi kaca pecah, terus saya lihat pelakunya pakai masker, topi, jaket, sama celana serba hitam," kata M.

"Pas pelaku mau kabur dia nodongin senjata ke sekuriti sama ke semua yang ada di sini, saya langsung tiarap," pungkas dia.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu mengatakan, perampok mendatangi toko emas tersebut sambil menodongkan senjata kepada para karyawan. Peristiwa perampokan ini terjadi sekitar pukul 11.47 WIB.

"Dia (pelaku) langsung menodongkan senjata ke etalase emas dengan cara menembakkan satu peluru, kemudian dia mengambil (emas) dari salah satu etalase yang sudah pecah kacanya," ujar Sarly di lokasi, Jumat.

Setelah beraksi, pelaku langsung kabur melalui pintu utara yang berada tepat di samping toko. Pelaku juga sempat dikejar oleh satuan pengamanan mal yang sedang berjaga. Namun, pelaku lolos karena menodongkan senjata ke arah petugas keamanan.

"Karena (pelaku) menodongkan senjata, dari satuan pengamanan ini ragu, kemudian dia kabur hingga kehilangan jejak. Pelaku kabur dari pintu arah keluar (utara)," kata Sarly.

Dari tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyita alat bukti berupa satu buah selongsong, proyektil dan beberapa pecahan kaca.

Pantauan Kompas.com di lokasi, toko emas tersebut sudah ditutup dan dipasangi garis polisi. Hingga pukul 16.50 WIB, aparat kepolisian masih melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP).

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/16/18535491/saksi-perampokan-toko-emas-di-serpong-dengar-bunyi-tembakan-dan-lihat

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke