Salin Artikel

Kronologi Perampokan Toko Emas di Serpong, Pelaku Kabur Setelah Todongkan Pistol

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Toko emas di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Serpong, Tangerang Selatan, dirampok pada Jumat (16/9/2022) sekitar pukul 11.47 WIB.

Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu mengatakan, pelaku bersenjata api dan sempat menembakkan satu peluru ke etalase perhiasan emas.

"Pelaku menembakkan satu buah peluru, kemudian dia mengambil salah satu (emas dari) etalase yang sudah pecah kacanya," kata Sarly, Jumat.

Setelah beraksi, pelaku langsung kabur melalui pintu utara yang berada tepat di samping toko. Petugas satuan pengamanan mal sempat mengejar pelaku. Namun, pelaku lolos karena sempat menodongkan senjata ke arah petugas.

Pria mencurigakan

Seorang penjaga toko emas bernama Anis mengatakan, ada seorang pria mencurigakan datang ke toko emas sekitar lima menit sebelum kejadian.

Menurut Anis, pria yang datang itu menggunakan masker dan berbeda dengan pelaku perampokan.

Namun, kecurigaan terhadap pria itu terlihat dari gerak-geriknya saat meminta cek keaslian perhiasan yang dibawanya. Padahal, cincin itu tidak dibeli dari toko tersebut.

"Lima menit sebelumnya (kejadian) ada laki-laki juga. Dia ngecek ini emas apa bukan. Emas itu dia yang bawa sendiri, cincin, cuma ngetes saja (asli atau tidak)," kata Anis.

Setelah pria mencurigakan itu pergi, barulah aksi perampokan terjadi. Perampok dengan pakaian serba hitam muncul dari eskalator yang berada persis di sebelah kiri toko.

Terekam CCTV

Menurut Sarly, pelaku terlihat sudah mengamati toko emas incarannya sebelum beraksi. Dari rekaman CCTV toko maupun sekitaran mal, pelaku beberapa waktu terlihat melakukan pengintaian.

"Dan rekaman CCTV baik di toko tersebut maupun juga di sekitaran ITC, termonitor di sekitaran ITC, dia (pelaku) beberapa lama melakukan pengintaian," ujar Sarly.

Dari rekaman kamera pengawas atau CCTV, diketahui pelaku menggunakan topi dan jaket hitam, memakai masker, dan celana panjang.

"Pelaku kabur dari pintu arah keluar (utara). Ciri-ciri (pelaku) menggunakan topi hitam, jaket hitam, pakai masker, dan celana panjang," lanjut dia.

Sarly menyebutkan, dugaan sementara pelaku perampokan itu satu orang. Selain itu, ia belum memastikan total kerugian yang dialami toko.

"Dari CCTV terlihat satu orang (pelaku), belum bisa ditaksir berapa kerugiannya," lanjut Sarly.

Pelaku sempat todongkan pistol

Pelaku disebutkan sempat menodongkan pistol ke arah pengunjung dan satuan petugas pengamanan di lokasi setelah aksi perampokan itu terjadi.

Pelaku itu kabur melalui pintu utara mal yang berada tepat di samping toko.

Petugas satuan pengamanan mal sempat ditodongkan pistol saat mencoba mengejar pelaku.

"Karena (pelaku) menodongkan senjata, dari satuan pengamanan ini ragu, kemudian dia (pelaku) kabur hingga (petugas sekuriti) kehilangan jejak," kata Sarly.

Seorang saksi berinisial M, mengaku melihat pelaku mengarahkan senjata ke semua orang yang ada di lokasi.

"Pas pelaku mau kabur dia nodongin senjata ke sekuriti sama ke semua yang ada di sini, saya langsung tiarap," pungkas dia.

Sidik jari pelaku

Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), Sarly menyebutkan, polisi sudah mengantongi sidik jari pelaku yang didapatkan dari TKP.

"Sudah kami ambil sidik jarinya (pelaku di TKP), sementara (pelaku) satu dengan menggunakan senjata api. Saksi sebanyak empat orang," kata Sarly.

Polisi juga menyita barang bukti berupa satu buah selongsong maupun proyektil dan beberapa pecahan kaca.

Namun, polisi belum bisa memastikan jenis senjata yang digunakan pelaku.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/17/10593651/kronologi-perampokan-toko-emas-di-serpong-pelaku-kabur-setelah-todongkan

Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke