Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa buruh yang datang sejak siang tetap memadati Jalan Medan Merdeka Selatan di bawah guyuran hujan.
Sejumlah buruh terlihat mengenakan jas hujan.
Saat hujan mengguyur, massa buruh tetap menyuarakan tuntutan mereka, di antaranya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kawan-kawan, semoga air hujan ini menjadi doa bagi perjuangan buruh hari ini," kata orator melalui pengeras suara dari mobil komando, Rabu.
Tak hanya berorasi, ketika hujan semakin deras, massa buruh semakin bersemangat seiring diputarnya lagu bergenre dangdut dari mobil komando.
Peserta aksi terlihat bergoyang sambil mengibarkan bendera dan menyalakan bom asap yang mereka bawa.
Adapun sejumlah buruh yang tergabung dalam Partai Buruh, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berunjuk rasa membawa tiga tuntutan.
"Di lokasi (Balai Kota DKI Jakarta), buruh aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tolak omnibus law, menuntut menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2023 sebesar 13 persen," ujar Presiden Partai Buruh Said Iqbal.
Menurut Said, ada sekitar 500 orang menggelar aksi unjuk rasa di di depan tempat kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/21/13261401/di-bawah-guyuran-hujan-buruh-suarakan-tolak-kenaikan-harga-bbm-saat-demo