Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, kedua pelaku memiliki modus mendorong-dorong korbannya di tempat keramaian.
"Modusnya memang mencari tempat keramaian seperti di Halte Busway Senen," kata Komarudin saat dihubungi wartawan, Rabu (19/10/2022).
Setelah berada di tempat keramaian, Komarudin berujar, kedua pelaku memiliki peran masing-masing demi melancarkan pencopetan yang telah direncanakan.
"Di keramaian terus mendorong-dorong, yang satu mendorong, yang satu eksekusi," ujar dia.
Adapun AS dan AD telah diserahkan petugas transjakarta kepada kepolisian. Keduanya masih diperiksa secara intensif di Mapolres Metro Jakarta Pusat.
Komarudin menuturkan, aksi pencopetan itu bermula saat korban bernama M Idrus menyadari kehilangan ponselnya ketika di dalam bus transjakarta.
"Jadi korban pada saat desak-desakan (ingin masuk bus) merasa dia didorong. Pada saat merasa didorong, dia terasa bahwa ada yang meraba seperti handphone di kantongnya," tutur Komarudin.
"Begitu diperiksa ternyata memang barangnya hilang, jadi bisa langsung diketahui," sambung dia.
Setelah menyadari kehilangan ponselnya, korban melapor kepada petugas di bus transjakarta.
Petugas pun memeriksa dua orang yang diduga sebagai biang keladi dalam pencopetan itu dan menemukan ponsel milik korban.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/20/10100731/modus-pencopet-ponsel-di-halte-senen-dorong-korban-di-tempat-ramai