JAKARTA, KOMPAS.com - Oriza Sativa (23) seorang penonton asal Pekanbaru, Riau, mengungkapkan kekecewaannya soal acara festival "Berdendang Bergoyang".
Menurut dia, acara festival musik yang digelar tersebut sama sekali tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Festival "Berdendang Bergoyang" dihentikan oleh aparat kepolisian di hari ke-2 karena dianggap kelebihan kapasitas penonton.
"Menurutku enggak worth it sama sekali. Apalagi untuk penonton luar daerah yang sudah bela-belain datang. Ada tiket pesawat yang harganya bisa jutaan, belum lagi penginapan yang sekian juta rupiah," ujar Sativa saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/10/2022).
Wanita itu menuturkan bahwa di festival "Berdendang Bergoyang", banyak hal-hal mengecewakan, termasuk aspek tata kelola manajemen konser.
Menurut dia, informasi yang diberikan panitia juga buruk dan kurang informatif untuk para penonton yang datang.
"Panitia kalau saya tanya, jawabannya selalu enggak tahu. Mereka sebagai panitia itu ada handy talkie (HT) atau enggak, aku enggak paham, cuma kalau ditanya, memang itu enggak ada yang tahu," ungkap Sativa.
Tak hanya itu, dirinya bahkan melihat ada beberapa penonton yang pingsan karena kapasitas penonton yang membludak dan saling berdesakan.
Ia bahkan tidak dapat menonton seluruh musisi penampil yang ia harapkan di festival tersebut.
"Banyak (yang enggak bisa ditonton). Intinya aku cuma nonton Isyana Sarasvati, Kahitna, Andien, dan Rhoma Irama, cuma nonton itu," tutur dia.
Festival musik Berdendang Bergoyang yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, terpaksa dihentikan aparat kepolisian pada hari kedua pelaksanaannya, yakni Sabtu (29/10/2022) malam.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan festival musik itu diberhentikan diduga karena ketidakprofesionalan panitia penyelenggara dalam pengelolaan acara.
"Sampai (Sabtu) pukul 20.00 WIB, jumlah penonton sudah lebih dari 21.000," ujar Komarudin kepada wartawan, Minggu (30/10/2022) dini hari.
Atas dasar tersebut, timbul penumpukan penonton di lokasi konser.
Selain itu, kondisi membahayakan juga terjadi di lokasi, yakni adanya dorong-dorongan antar penonton yang belum bisa masuk ke venue.
"Penonton dari luar pengin masuk Istora, terbentur dengan kondisi Istora yang tidak memungkinkan. Sangat-sangat tidak mungkin lagi untuk menambah jumlah penonton. Terjadi dorong-dorongan," ucap Komarudin.
Situasi semakin kacau karena pengunjung yang telanjur membeli tiket menuntut panitia untuk mengembalikan uangnya lantaran tidak bisa masuk ke area festival musik.
Karena situasi tidak memungkinkan dan sangat membahayakan, dengan alasan tersebut polisi menghentikan acara Berdendang Bergoyang.
Sedianya, festival musik itu berlangsung selama tiga hari, yakni mulai Jumat (28/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022). Namun, polisi meminta konser di hari ketiga dihentikan.
"Kegiatan Berdendang Bergoyang terpaksa kami hentikan karena over kapasitas dan membahayakan penonton," kata Komarudin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/01/08053031/kekecewaan-penonton-berdendang-bergoyang-asal-pekanbaru-enggak-worth-it