Salin Artikel

Menengok Perjuangan MH Thamrin, Putra Pejabat Belanda yang Peduli Nasib Pribumi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pahlawan nasional Mohammad Hoesni Thamrin memang telah lama wafat. Namun, jasa tokoh masyarakat Betawi ini tak bisa dilupakan begitu saja dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Untuk mengenang jasanya, masyarakat bisa mendatangi rumah Mat Sani, sapaan kecil Thamrin, yang kini menjadi museum yang terletak di Jalan Kenari II Nomor 15, Jakarta Pusat.

Museum itu tidak besar, lebih menyerupai sebuah rumah tinggal biasa dengan halaman yang luas. Di dalamnya rumah masa kecil Thamrin ini terdapat sejumlah foto, benda-benda peninggalan, replika, serta kisah hidup Thamrin.

”Sebenarnya, bangunan awal tidak begini. Setelah direnovasi untuk museum, hampir seluruh bangunan berubah menjadi bangunan model baru dengan lantai marmer,” kata pendiri Komunitas Historia Indonesia Asep Kambali dilansir dari Harian Kompas, Kamis (10/11/2022).

Putra dari Pejabat Belanda yang Peduli Nasib Bangsa

Thamrin adalah anak pasangan Tabri Thamrin dan Nurhana. Ayahnya adalah seorang seorang wedana di Batavia pada pemerintahan Gubernur Jenderal Van Der Wijk.

Wedana merupakan jabatan tertinggi kedua yang bisa dilaksanakan oleh warga pribumi pada masa itu.

Meskipun berasal dari keluarga terpandang, Thamrin tetap saja bergaul dengan teman-teman yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Ia juga aktif dalam pergerakan kemerdekaan.

Rumah yang dijadikan museum ini sempat masyhur dengan nama Gedung Permufakatan lantaran pernah dimanfaatkan sebagai Sekretariat Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada Tahun 1935.

Thamrin juga menjadi anggota Dewan Kota Batavia (Gemeenteraad) dan dilanjutkan sebagai Dewan Rakyat (Volksraad).

Sebagai anggota Dewan, Thamrin kerap turun ke lapangan dan melihat kondisi di masyarakat. Tidak hanya itu, Thamrin juga berani membuat terobosan untuk memperbaiki lingkungan tempat tinggal masyarakat.

Lantang Perjuangkan Suara Rakyat

Di parlemen, Thamrin dengan lantang membuka fakta lapangan yang ditemukannya. Ini yang membuat Thamrin dicap sebagai anggota Dewan yang vokal. Di masyarakat, Thamrin muncul sebagai sosok yang melahirkan ide cemerlang.

”Irigasi, perbaikan saluran air, serta sanitasi di lingkungan merupakan beberapa pemikiran Thamrin. Saluran air menjadi cikal bakal saluran PDAM,” kata Asep.

Perbaikan lingkungan ini yang membuat nama Thamrin dikenang sebagai salah satu pelopor perbaikan lingkungan di Jakarta. Pada masa kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin, program yang dimulai oleh Thamrin kembali dilanjutkan di Jakarta.

Thamrin adalah sosok yang membaktikan hidup untuk Jakarta dan Indonesia. Dia adalah contoh pemimpin yang menggunakan jabatannya untuk kepentingan rakyat banyak.

Menurut Thamrin, tutur Asep, setiap pemerintah harus mendekati kemauan rakyat. Hal itu, Asep menambahkan, harus menjadi dasar untuk memerintah.

"Pemerintah yang tidak memedulikan kemauan rakyat tidak akan bisa mengambil aturan yang sesuai dengan perasaan rakyat," tutur Asep mengenang pernyataan Thamrin.

Politik dan Sepak Bola

Sejarawan JJ Rizal mengungkapkan fakta MH Thamrin sebagai pahlawan nasional asli betawi yang memiliki gerakan perjuangan kemerdekaan yang unik. Dia menggabungkan gerakan politik dan olahraga.

Saat itu, Thamrin mengumpulkan semua klub sepak bola pribumi di Jakarta untuk menjadi klub sepak bola bernama VIJ (Voetbal Indonesia Jakarta) pada 28 November 1929.

Pembentukan VIJ bermula saat kebakaran di kawasan pemukiman pribumi di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Kemudian para tokoh berinisiatif untuk menggalang dana perbaikan rumah warga dengan cara menggelar pertandingan amal.

Pada saat itu, kata Rizal, lapangan sepakbola yang dianggap pantas merupakan milik pemerintahan kolonial Belanda. Namun, di depan stadion itu terpasang tulisan, "Dilarang Masuk untuk Pribumi dan Anjing".

"Akhirnya mereka mengadu ke MH Thamrin. Saat itu Thamrin sudah jadi tokoh. Dia langsung keluarkan uang pribadi 2.000 gulden (mata uang kolonial Belanda)," ujar Rizal, ujar Rizal, Selasa (16/2/2021).

Uang tersebut digunakan untuk membuat stadion sepak bola bertaraf internasional buat kaum pribumi di kawasan Petojo, Jakarta Pusat, yang diberi nama Stadion VIJ.

Setelah stadion itu rampung, gerakan politik kemerdekaan semakin menggelora lewat olahraga sepak bola.

Rizal menjelaskan, ketika Soekarno bebas dari penjara pada 1930, Thamrin memikirkan siasat agar kaum pribumi tahu Soekarno kembali hadir di tengah-tengah pergerakan kemerdekaan.

"Gimana cara efektif mengumumkan bahwa Soekarno sudah kembali hadir dalam pergerakan, di mana itu, ya di stadion sepak bola," kata Rijal.

Di tengah VIJ, disaksikan oleh para pecinta sepak bola, Soekarno kemudian melakukan kick off sebagai tanda pergerakan kemerdekaan kembali dilanjutkan.

"Yang paling inti, gerakan kebangsaan kita dengan sepak bola itu dekat sekali seperti gigi dan gusi," kata Rijal.

(Penulis: Singgih Wiryono, Agnes Rita Sulistyawaty (Harian Kompas) | Editor: Egidius Patnistik)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/10/10121771/menengok-perjuangan-mh-thamrin-putra-pejabat-belanda-yang-peduli-nasib

Terkini Lainnya

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke