Salin Artikel

Alasan Jakarta Perlu Dorong Penggunaan Sepeda Alih-alih Hapus Anggaran untuk Jalur Sepeda

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beragam alasan mengapa Jakarta harus terus mengembangkan jalur sepeda, alih-alih menghapus anggaran untuk pengadaan dan evaluasi jalur sepeda tersebut.

Sepeda sebagai alat transportasi tengah marak digencarkan di berbagai negara maju, seperti Belanda, Denmark, Swedia, hingga Jepang.

Catatan harian Kompas, setidaknya 36 persen masyarakat Belanda menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, disusul Denmark di angka 23 persen, Hongaria 22 persen, Swedia 17 persen, dan Jepang 16 persen.

Negara-negara maju ini rutin memberikan Insentif bagi warga agar mau beralih ke sepeda.

Alasannya, sebagaimana dijabarkan organisasi lingkungan Greenpeace Indonesia, adalah karena penggunaan sepeda berdampak positif bagi kesehatan masyarakat dan juga kualitas udara.

Sepeda tidak mengeluarkan emisi berbahaya hasil penggunaan bahan bakar fosil yang menjadi polutan di udara. Emisi ini salah satunya dihasilkan kendaraan bermotor.

Jakarta kota dengan udara terkotor

Pada Rabu (15/6/2022) lalu, DKI Jakarta sempat menempati posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Indeks kualitas udara di Jakarta, sebagaimana dicatat situs IQ Air, mencapai angka 185 AQI US, membuat udara di Jakarta masuk ke dalam kategori merah atau tidak sehat.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengungkap bahwa salah satu sumber polusi udara terbesar di Jakarta adalah sektor transportasi. Kendaraan bermotor yang mengeluarkan polutan berbahaya terus tumbuh di Jakarta.

Pertumbuhan jumlah kendaran bermotor ini berbanding lurus dengan tingkat pencemaran udara, ditandai dengan meningkatnya jumlah emisi berupa Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon (HC), Nitrogen Oksida (NO), dan debu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta yang saat itu menjabat, Ahmad Riza Patria, pun mengakui bahwa kendaraan bermotor berkontribusi terhadap polusi udara di Ibu Kota.

“Memang Jakarta ini cukup padat. Operasional kendaraan kembali normal (pasca pandemi Covid-19 dan pembatasan mobilitas), sehingga ada peningkatan polusi,” ujar Riza di Balai Kota DKI, Kamis (16/6/2022).

Sepeda masa depan terbaik perkotaan

Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta menyebut bahwa sepeda adalah moda transportasi terbaik disamping transportasi publik untuk wilayah perkotaan.

Sepeda bisa berperan sebagai penunjang transportasi publik yang sudah ada, seperti kereta rel listrik hingga bus.

Sebagai moda transportasi, sepeda sangatlah fleksibel dan memudahkan.

“Sepeda dapat menempuh jarak pendek, medium, serta jauh. Sepeda hanya membutuhkan ruang gerak kecil,” ujar Kepala Pustral UGM Ikaputra, Selasa (16/7/2022), sebagaimana dikutip dari ugm.ac.id.

Biaya infrastruktur untuk sepeda lebih ekonomis dibandingkan moda transportasi lainya. Sepeda juga berdampak positif terhadap lingkungan dan juga penggunanya.

Penghapusan anggaran jalur sepeda

Wacana penghapusan anggaran untuk pengadaan jalur sepeda di Jakarta terus bergulir.

Terbaru, diberitakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghapus Rp 38 miliar dana untuk pengadaan sekitar 500 kilometer jalur sepeda dari rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) DKI tahun 2023.

Alasannya adalah karena jalur sepeda di Jakarta dianggap tidak berfungsi dan malah memperparah kemacetan. Kritik datang dari dua fraksi oposisi PDI-P dan PSI.

"Targetnya (pembangunan jalur sepeda) berapa ratus kilometer, tapi cuma jadi tempat parkir, dan jalur sepeda motor dan starling atau starbucks keliling (pedagang kopi keliling). Kita lihat itu sia-sia," ujar anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI-P, Gilbert Simanjuntak, Jumat (11/11/2022).

Keputusan untuk menghentikan pengadaan jalur sepeda di Jakarta ini pun disesalkan oleh komunitas Bike To Work Indonesia.

Menurutnya, pengembangan jalur sepeda di Jakarta, yang saat ini sudah mencapai sekitar 115 kilometer, merupakan cermin pembangunan berkelanjutan yang perlu terus didorong untuk lingkungan yang lebih sehat.

“Pembangunan Jakarta yang tak lagi berbasis mobil perlu didukung sebagai Pembangunan yang berkelanjutan. Itu merupakan cermin dari majunya peradaban kota,” ujar Ketua Umum Komunitas Bike To Work Indonesia Fahmi Simima, Senin (14/11/2022).

“Sekarang orientasi itu dipaksa berhenti dan malah mundur,” imbuhnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/16/05150041/alasan-jakarta-perlu-dorong-penggunaan-sepeda-alih-alih-hapus-anggaran

Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke