Salin Artikel

Menjelang Swastanisasi Air Berakhir, PAM Jaya Ajak Karyawan Palyja-Aetra Bergabung Agar Tak Terdampak PHK

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerja sama swastanisasi air antara Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dengan mitra swasta, yakni Palyja dan Aetra, akan berakhir pada 31 Januari 2023.

PAM Jaya pun mengajak karyawan dari dua operator mitranya itu untuk bergabung dengan mereka, demi mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) pasca berakhirnya kerja sama pada tahun depan.

"Di atas meja anda semua ada barcode (kode batang). Silahkan anda scan (pindai) lalu isi, di sana kami tawarkan anda untuk bergabung," kata Arief dilansir dari Antara, Kamis (17/11/2022).

Arief menjelaskan PAM Jaya telah mengundang karyawan Palyja dan Aetra di tingkat manajer untuk secara bersama menyatukan visi dan misi dalam mewujudkan 100 persen cakupan pelayanan dan memastikan pelayanan tidak terganggu.

"Kami juga menunjukkan komitmen perusahaan bahwa tidak ada PHK," katanya.

Arief menegaskan, komitmen PAM Jaya jelas dalam perekrutan tersebut, bahkan perusahaan juga menawarkan posisi yang sama untuk para karyawan dari Palyja dan Aetra, serta jenjang karier terbuka bagi semua.

Menurut Arief, tawaran tersebut merupakan wujud komitmen PAM Jaya untuk tetap mengedepankan dan menjaga kesempatan bekerja bagi karyawan mitra.

"Sekaligus juga sebagai aksi transfer pengetahuan yang pasti dibawa oleh semua individu karyawan mitra yang bekerja saat ini, sehingga ketidakstabilan atas pelayanan air nanti dapat dihindarkan," ucap Arief.

Arief menambahkan, perusahaan juga sekaligus akan membenahi struktur organisasi untuk merespons perubahan fungsi PAM Jaya saat mulai melakukan pelayanan langsung.

Selain itu, kata Arief, PAM Jaya juga telah memitigasi risiko dari berbagai aspek, termasuk kesiapan sumber daya manusia (SDM).

"Karena tantangan ke depan bukan sekadar memastikan pelayanan tidak terganggu, tapi juga bisa meningkat hingga ke 100 persen cakupan pada 2030," ujar Arief.

Lebih jauh, Arief menjelaskan PAM Jaya bakal meningkatkan cakupan pelayanan, salah satunya dengan menambahkan kapasitas produksi sebesar 10.900 liter per detik (lpd).

Selain itu, PAM Jaya juga berencana meningkatkan jaringan pipa hingga lebih dari 4.000 kilometer, sehingga jumlah pelanggan PAM JAYA ditargetkan mencapai lebih dari dua juta pada 2030.

Untuk mencapai target itu, tambah Arief, PAM Jaya dan PT Moya Indonesia menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) mengenai Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Melalui Optimalisasi Aset Eksisting dan Penyediaan Aset Baru dengan Skema Pembiayaan Bundling di Balai Kota, pada Jumat (14/10/2022).

Menurut Arief, kerja sama PAM Jaya dengan PT Moya Indonesia sangat berbeda dengan kerja sama sebelumnya karena mengadopsi pola Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Selain itu, kerja sama ini telah mempertimbangkan rekomendasi KPK hingga pendampingan pengadaan oleh konsultan bisnis (PWC, Deloitte, dan E&Y)," katanya.

Keputusan itu juga dikuatkan oleh pendampingan Kejaksaan Tinggi melalui produk legal, opini, dan juga pendampingan asesmen bisnis oleh BPKP dan koordinasi dengan SKPD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/17/17295821/menjelang-swastanisasi-air-berakhir-pam-jaya-ajak-karyawan-palyja-aetra

Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke