Salin Artikel

Kesaksian Tukang Sampah yang Curiga Sejak Awal Ada Bangkai di Rumah Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres

JAKARTA, KOMPAS.com - Waridin, petugas kebersihan di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat sudah curiga sejak awal bau bangkai yang dicium warga berasal dari mayat manusia.

Waridin pun yakin bau tersebut berasal dari rumah keluarga yang menempati Blok AC5 No 7. Pasalnya, Waridin sempat memanggil penghuni rumah tersebut tapi tak pernah ada jawaban.

Seperti diketahui, keluarga yang tewas membusuk itu ditemukan pada Kamis (10/11/2022) di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat.

Mereka terdiri dari empat orang yang merupakan pasangan suami istri Rudyanto (71) dan Margaretha (68), anak pasutri tersebut bernama Dian (42), dan adik Rudyanto bernama Budyanto (68).

Waridin memang biasa mengangkut sampah di daerah perumahan itu. Satu ketika Waridin tak menemukan sampah yang biasanya dikaitkan keluarga Rudyanto di pagar rumahnya.

Alhasil, Waridin memanggil keluarga tersebut dari luar rumah bahkan sampai mengetuk-ketuk pagar besi menggunakan koin.

Hal itu sudah dilakukan Waridin sejak enam bulan lalu ketika Rudyanto tak lagi menggantung sampahnya di pagar rumah.

"Enggak menyaut-nyaut. Saya bingung apa pindah apa enggak. Saya ketok pintunya pakai duit (koin) biar kedengaran. Enggak nyaut juga. Pindah barangkali," kata Waridin dilansir dari TribunJakarta.com, Sabtu (19/11/2022).

Waridin mengaku masih mengetuk pagar rumah Rudyanto sampai sehari sebelum keluarga tersebut ditemukan tewas mengering. Kala itu, Waridin sudah curiga keluarga Rudyanto meninggal karena mencium bau menyengat.

"Hari Rabu diketok-ketok sudah bau. Jangan-jangan meninggal," pikir Waridin kala itu.

Bau menyengat itu juga disadari oleh warga lain yang tengah berolahraga. Bahkan warga tersebut, kata Waridin, meminta dirinya untuk mencari sumber bau.

"Warga itu tuh orang Bandung olahraga. Terus cari (ada) bangkai katanya. Ini mah bukan bangkai binantang, manusia ini mah. Laporin aja ke RT, itu hari Kamisnya pagi (sekitar) jam 06.00," jelas Waridin.

Bukan tanpa alasan Waridin yakin bau menyengat yang diciumnya berasal dari bangkai manusia. Pasalnya kata Waridin, bau tersebut begitu khas.

"Ini mah bangkai manusia yang punya rumah ini pasti. Lain baunya. Kayak orang dibakar," tutur Waridin.

Penemuan satu keluarga tewas ini berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban, Kamis lalu sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketua RT pun melapor ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kalideres soal temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.

Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang.

Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki penyebab dan motif kematian keluarga itu. Pasalnya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tempat kejadian perkara (TKP).

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Diminta Warga Cari Sumber Bau Bangkai, Petugas Kebersihan Sudah Curiga dari Keluarga Tewas Kalideres. (Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/19/15340281/kesaksian-tukang-sampah-yang-curiga-sejak-awal-ada-bangkai-di-rumah

Terkini Lainnya

Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke