Salin Artikel

Politisi Gerindra Sebut Perlu Ada Dialog dengan Warga Terkait Polemik Kampung Susun Bayam

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta fraksi Gerindra Syarif mengatakan bahwa PT Jakarta Propertindo atau Jakpro perlu menjalin dialog dengan warga terkait kepastian waktu menghuni Kampung Susun Bayam.

Dialog dibutuhkan karena rumah susun (rusun) itu sejak awal sejatinya dibangun untuk warga terdampak penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS).

"Rusun itu kan dibangun memang diperuntukkan untuk relokasi. Pada saat pembangunan, kan, ada beberapa perjanjian-perjanjian dengan warga yang terdampak waktu itu," kata Syarif saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/11/2022).

Syarif menyarankan agar dialog terus dilakukan, termasuk soal tarif sewa yang dibebankan kepada warga. Selain itu, warga juga perlu mengetahui kepastian waktu saat akan menempati hunian tersebut.

"Ketika sudah selesai dibangun unitnya cukup enggak untuk diserahkan ke warga, kan harus dipikirkan lagi. Itu maksudnya dialog, begitu," ucap Syarif.

Jakpro, lanjut Syarif, perlu menggandeng pemerintah kota beserta instansi terkait untuk berbicara dengan warga. Tujuannya, agar warga mengerti adanya kendala yang harus diselesaikan.

"Yang penting di-clearkan dulu. Lalu Jakpro sampaikan adanya seperti ini, intinya jangan menghindar lah, kalau ada permintaan dari warga," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga korban penggusuran proyek JIS itu menyatroni Kampung Susun Bayam pada Senin (21/11/2022) lalu. Mereka menagih janji Jakpro yang akan memberikan kunci hunian pada 20 November 2022.

Sembari membawa poster berisi protes, warga berkumpul di depan gerbang Kampung Susun Bayam.

"Kami warga Kampung Susun Bayam meminta hak untuk segera menempati hunian Kampung Susun Bayam karena kami selama ini hanya menerima janji-jani manis," demikian isi salah satu poster yang dibawa warga.

Esok harinya, warga kembali berkumpul di depan pintu gerbang hunian yang diresmikan pada 12 Oktober 2022 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan.

Mereka masih menunggu kepastian kapan akan menempati hunian di Kampung Susun Bayam.

Salah satu warga bernama Yuliana Safitri (39) berujar, sengaja datang kembali ke Kampung Susun Bayam untuk menagih janji Jakpro selaku pengembang proyek.

"Kami lagi menunggu keputusan dari Jakpro. Kemarin katanya hari ini mau ada rapat dengan Wali Kota," ujar Yuliana kepada Kompas.com, Selasa.

"Kemarin sih ngejanjiin 20 November (2022) bisa masuk unit tapi sampai sekarang kan belum nah semalam juga infonya hari ini rapat," sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/23/21304221/politisi-gerindra-sebut-perlu-ada-dialog-dengan-warga-terkait-polemik

Terkini Lainnya

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke