BEKASI, KOMPAS.com - Kolonel (Pnb) Tituler Abdullah Djokomono, begitu orang-orang mengenalnya.
Beliau adalah segelintir dari warga sipil di Indonesia yang menerima pangkat militer kehormatan Tituler karena jasa-jasanya untuk negara Indonesia.
Pangkat Tituler adalah pangkat yang diberikan kepada warga negara yang sepadan dengan jabatan keprajuritan yang dipangkunya, serendah-rendahnya Letnan Dua.
Cucu dari almarhum Kolonel Abdullah Djokomono, Didit Adiputro menuturkan, kakeknya merupakan pilot senior yang sudah terbang sejak tahun 1960.
Di masa itu, Abdullah sudah banyak terlibat dalam berbagai operasi untuk kepentingan negara, baik itu operasi militer atau operasi intelejen.
Didit bercerita, kakeknya bahkan pernah diminta untuk membawa pasukan dalam operasi Dwikora dan Trikora.
"Dia itu kan seorang penerbang sipil, dulu penerbang muda di tahun 1960-an. Nah, ketika waktu masih di era revolusi terutama pada saat tahun 1960-an itu, Indonesia masih sedikit penerbang, baik angkatan udara atau penerbang sipil," ujar Didit saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/12/2022).
Karena keterbatasan jumlah penerbang andal, kakeknya pun diminta untuk membantu TNI Angkatan Udara dalam berbagai operasi militer di beberapa tempat.
Didit mengatakan, kakeknya pernah ikut membantu dua operasi besar di Indonesia, yakni Operasi Dwikora dan Operasi Trikora.
"Dari operasi itu, akhirnya kakek berkenalan dengan Jenderal Benny Moerdani," tuturnya.
Di tahun 1966, berkat jasanya membantu berbagai operasi militer di Indonesia, Presiden Soeharto memberi Abdullah Djokomono penghargaan Satyalencana Satya-Dharma.
Perjalanan mendapat titel Kolonel Tituler
Tahun demi tahun kemudian berlalu. Berkat kemampuannya mengendalikan burung besi, Abdullah Djokomono pun menjadi orang pertama di Indonesia yang mampu menerbangkan pesawat Boeing 707.
"Eyang kemudian jadi instructor, jadi pilot Boeing 707. Dia pilot penerbang pertamanya, nah saat itulah, di era Presiden Soeharto, Eyang menjadi pilot kepresidenan," jelas Didit.
Selama menjadi orang kepercayaan Jenderal Benny Moerdani, Abdullah Djokomono juga pernah diminta untuk membantu Operasi Seroja di Timor-timor.
Tugasnya, tentu saja membantu menerbangkan pesawat untuk membawa pasukan terjun payung.
"Beliau juga pernah diminta untuk menyelundupkan senjata untuk prajurit Mujahidin di Afghanistan untuk melawan Uni Soviet," jelas Didit.
Didit bercerita, kakeknya juga pernah membawa Jenderal Lon Nol yang kala itu digulingkan oleh Pol Pot.
Lon Nol digulingkan karena ia berpihak pada sekutu dan berseberangan dengan apa yang diyakini oleh Pol Pot
Konflik yang terjadi di Kamboja mengharuskan Abdullah Djokomono untuk membawa Jenderal Lon Nol dari Kamboja menuju Hawaii.
"Pokoknya, ada operasi-operasi intelejen yang dimintai oleh Jenderal Benny Moerdani. Jadi artinya, meskipun dia penerbang sipil, tapi dia diminta untuk melakukan aktivitas-aktivitas militer intelejen," ujar Didit.
Sepanjang ingatan Didit, kakeknya pun mendapat pangkat Kolonel Tituler setelah diminta untuk menjadi pengajar di Skuadron Halim Perdanakusuma.
Pilot andal itu mendapat pangkat Kolonel Tituler setelah bertahun-tahun memiliki jasa untuk negara Indonesia.
Tiga hal utama di balik pemberian pangkat Kolonel itu berdasarkan operasi militer yang telah dilakukan, yang kedua sebagai pilot kepresidenan, sementara yang ketiga adalah sebagai instructor skuadron Halim Perdanakusuma.
"Jadi dia memang mengajar untuk Letkol dan Mayor, secara kepangkatan dia harus punya kredibilitas dan wibawa dalam mengajar. Alasannya, agar secara hirarkis, ia dihormati," tutur Didit.
Dimakamkan secara militer
Meski telah tutup usai sebagai masyarakat sipil, namun Abdullah Djokomono tetap dimakamkan secara militer.
Almarhum Abdullah Djokomono sendiri tutup usia pada bulan Februari 2022 lalu, ketika usianya menginjak 86 tahun.
"Jadi, baru tahun ini beliau meninggal dunia. Lahir tahun 1936. Meskipun Tituler, tapi dia dimakamkan secara militer. Dia dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) biasa di Kampung Kandang, tapi dimakamkan secara militer dan Inspektur Upacaranya waktu itu langsung dari Lanud Halim Perdanakusuma," pungkas Didit.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/15/11324561/mengenal-kolonel-abdullah-djokomono-pilot-sipil-penerima-pangkat-tituler