Salin Artikel

Kondisi Anak yang Keracunan Bareng Sekeluarganya di Bantargebang Terus Membaik

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) menyatakan bahwa kondisi NR (5), anak yang sebelumnya menjadi korban keracunan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, terus membaik.

Komisioner KPAD Kota Bekasi Novrian mengatakan, saat ini NR terus menunjukkan gejala psikologis yang baik setelah dibawa ke rumah aman di wilayah Jakarta.

"Awal pertama datang, mungkin karena lingkungannya baru, masih asing. Namun, tidak berapa lama, karena ada tempat bermain, ada ayunan, enggak beberapa lama, sudah menikmati permainan itu," jelas Novrian saat dihubungi, Rabu (18/1/2023).

Saat menikmati permainan tersebut, NR pun menunjukkan ekspresi yang bahagia.

Novrian bahkan mengatakan kalau NR sangat senang ketika melihat pesawat melintas di langit.

Balita itu bahkan menunjuk-nunjuk ke arah pesawat itu sambil menunjukkan ekspresi bahagia.

"Dia (NR) melihat pesawat terbang, itu dia tunjuk pesawatnya. Kalau kita, menganggapnya biasa saja, tapi kalau dia kaya surprise, senang," ungkap Novrian.

Melihat perkembangan yang baik, KPAD menegaskan bahwa fokus saat ini adalah penanganan NR.

Fokus itu untuk memulihkan kondisi psikologis atau tumbuh kembang dari NR.

"Fokus kami bagaimana keberlangsungan sosial anak ini bisa normal. Ketika dia menghadapi masalah seperti ini, bisa menjadi sebuah lompatan dan bagaimana anak ini bisa menerima keadaan dan siap menjalani kehidupannya menjadi normal," jelas Novrian.

NR ditemukan tergeletak lemas usai keracunan di sebuah rumah kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023) lalu, bersama empat anggota keluarganya. 

Selain NR, korban keracunan itu yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).

Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Ketiganya punya pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung.

Baik Ridwan maupun Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari mantan suaminya yang bernama Didin.

Adapun kondisi dua korban lainnya yakni NR dan Muhammad Dede Solehudin kini telah membaik meski masih harus dirawat di rumah sakit.

NR merupakan anak ketiga dari Ai Maimunah yang lahir dari pernikahan keduanya dengan pria berinisial WWN.

Sementara Muhammad Dede Solehudin merupakan adik ipar Ai Maimunah dari suaminya WWN.

Dede sekaligus Ridwan Abdul Muiz menjadi orang pertama yang tinggal di kontrakan tersebut 2 minggu.

Sementara tiga orang lain, yaitu Ai Maimunah, NR dan Muhammad Riswandi baru tinggal di sana selama 5 hari.

Terkini, polisi menyatakan ada tindak pidana dalam kasus sekeluarga keracunan itu dan telah menangkap tiga orang. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/18/19503861/kondisi-anak-yang-keracunan-bareng-sekeluarganya-di-bantargebang-terus

Terkini Lainnya

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Megapolitan
Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Megapolitan
Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Megapolitan
Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Megapolitan
Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Megapolitan
Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Megapolitan
Polisi Bakal Turunkan Anjing Pelacak untuk Menyisir Rumah Pembunuh Bocah di Bekasi

Polisi Bakal Turunkan Anjing Pelacak untuk Menyisir Rumah Pembunuh Bocah di Bekasi

Megapolitan
Kebakaran di Cibubur Hanguskan Enam Kios dan Dua Mobil Pikap, Kerugian Capai Rp 216 Juta

Kebakaran di Cibubur Hanguskan Enam Kios dan Dua Mobil Pikap, Kerugian Capai Rp 216 Juta

Megapolitan
Dinkes Kota Bogor: Makanan yang Diduga Membuat Puluhan Warga Keracunan Dibuat Sehari Sebelum Acara Haul

Dinkes Kota Bogor: Makanan yang Diduga Membuat Puluhan Warga Keracunan Dibuat Sehari Sebelum Acara Haul

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Kerja sebagai Pengamen, Bertemu dengan Sang Suami di 'Jalanan'

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Kerja sebagai Pengamen, Bertemu dengan Sang Suami di "Jalanan"

Megapolitan
Motor Warga di Medan Satria Bekasi Dicuri, Pelaku Beraksi Saat Siang Hari

Motor Warga di Medan Satria Bekasi Dicuri, Pelaku Beraksi Saat Siang Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke