JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa Ari Widianto (48) selaku pengemudi taksi online yang kendaraannya dirusak pengemudi Toyota Fortuner di Jakarta Selatan, Minggu (2/12/2023) sore.
Pengerusakan itu terjadi pada Minggu dini hari.
Berdasar pantauan Kompas.com, Ari didampingi istri dan kuasa hukumnya yang bernama Manda Berinandus keluar dari Mapolres Jakarta Selatan sekitar pukul 19.10 WIB.
Ari mengenakan kemeja lengan pendek berwarna biru putih dengan motif garis-garis dan jins biru, sementara sang istri mengenakan kaos hitam dan jins gelap.
Ari enggan dimintai pendapat saat ditanya awak media. Ia hanya menunjukkan gestur untuk bertanya kepada kuasa hukumnya.
Kantong mata Ari tampak gelap dan kedua matanya tampak sayu. Terlihat bahwa Ari merasakan keletihan.
Tampak sesekali ia berbatuk kecil. Tangannya membentuk kepalan di depan masker saat ia berbatuk.
Saat Manda memberikan keterangan kepada awak media, sesekali Ari berbincang kepada istrinya.
Tak terdengar keduanya membicarakan tentang apa.
Sesekali Ari juga membenarkan posisi maskernya yang berwarna hitam itu.
Menurut Manda, psikis Ari memang terganggu akibat peristiwa pengerusakan itu.
"Kondisi (Ari) secara fisik tidak luka, tapi secara psikis tentunya diserang membabi buta seperti itu, anarki, dan arogan, ya cukup terpukul," ucap Manda.
"Kami sih penginnya istirahat dulu, letih, prosesnya panjang yang sudah kami lalui," sambung dia.
Tak lama usai Manda memberikan keterangan, sekitar pukul 19.40 WIB, Ari bersama sang istri pulang ke kediamannya menggunakan taksi online.
Kronologi
Ari sebelumnya menyebut kejadian pengerusakan itu bermula saat dia keluar dari Gedung Office 8, Jalan Senopati, Senayan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 02.00 WIB. Ari sedang membawa penumpang saat itu.
Begitu keluar dari pintu gerbang Gedung Office 8, Ari mengaku mobilnya diadang sebuah mobil Fortuner.
Karena mobilnya diadang, Ari menyalakan lampu jauh alias lampu dim ke arah mobil Fortuner tersebut.
Saat menyalakan lampu dim kedua, sang pengendara Fortuner masih belum melajukan kendaraannya.
Namun, usai menyalakan lampu dim keempat, pengendara Fortuner itu baru memberikan jalan.
"Lampu keempat (menyalakan lampu dim), baru dia minggir. kemudian, sambil membuka kaca, mengeluarkan kata-kata kasar kepada saya," sebut Ari.
"(Lalu), mengeluarkan jari tengah, kemudian saya buka kaca dan mempertanyakan kenapa marah-marah," sambung dia.
Saat itu, sang pengemudi Fortuner justru berlagak di hadapan Ari dengan balik bertanya.
Ari lantas meninggalkan lokasi tersebut ke arah Mampang, Jakarta Selatan.
Sementara itu, pengemudi Fortuner pergi ke arah Antasari, Jakarta Selatan.
Tak berselang lama, masih di Jalan Senopati, pengemudi Fortuner itu menghampiri Ari.
Mobilnya kembali diadang oleh pengemudi Fortuner tersebut.
Saat itu, pengemudi Fortuner turun dari kendaraannya sembari membawa airsoft gun.
Menggunakan senjata tersebut, pengemudi Fortuner memukul kaca mobil Ari di bagian kanan dan kiri.
Tak hanya itu, pengemudi Fortuner kembali ke kendaraanya dan mengambil sebilah pedang samurai.
Menggunakan pedang tersebut, pengemudi Fortuner kembali merusak kendaraan Ari tepatnya di bagian kaca depan dan kap mobil.
"Tidak puas oleh pengrusakan tersebut, pengemudi kembali ke mobil, kemudian mobil saya dua kali ditabrak dari samping sebelah kanan (sebanyak) dua kali," tutur Ari, Minggu.
Bukan pedang samurai
Manda menyebut, usai pemeriksaan di Mapolres Jakarta Selatan, diketahui bahwa pengemudi Fortuner tidak menggunakan airsoft gun asli dan pedang samurai untuk merusak mobil Ari.
Pengemudi Fortuner menggunakan airsoft gun mainan dan pedang anggar. Kedua barang itu telah disita Polres Jakarta Selatan.
"Barang bukti diantar oleh terlapor (pengemudi Fortuner), (pedang anggar) masih dalam bentuk bungkusan (terbungkus) koran. Saya pegang, memang benda tumpul, benda keras," urainya.
"Dua-duanya (airsoft gun mainanan dan pedang anggar) sudah ada di penyidik," lanjut Manda.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/12/22285951/psikis-sopir-taksi-online-terganggu-usai-kendaraannya-dirusak-pengemudi