Salin Artikel

Disdik Kota Depok Larang Peringati Hari Valentine, Azas Tigor: Bertentangan dengan Nilai Pendidikan

DEPOK, KOMPAS.com - Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) mempertanyakan kebijakan Dinas Pendidikan Kota Depok yang melarang semua pelajar di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di kota setempat untuk merayakan Hari Valentine.

Ketua Fakta Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan, persoalan larangan merayakan Valentine Day atau Hari Kasih Sayang sebenarnya masalah yang dilakukan atas pemikiran sentimen pribadi atau beberapa kelompok.

Sebab, mereka menilai perayaaan Hari Valentine tidak berakhlak dan bertentangan nilai agama karena dianggap sebagai peringatan keagamaan tertentu.

"Jelas ini salah karena saling mengasihi dan saling menyayangi sesama adalah nilai hak asasi manusia dari semua agama," kata Azas dalam keterangannya, dikutip Senin (13/2/2023).

"Karena semua agama tidak menganjurkan umat-Nya saling membenci dan saling membunuh, setahu saya sih," sambung dia.

Azas menilai bahwa surat larangan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kota Depok bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan mulia pada anak.

"Mengapa pemerintah kota Depok mengajari anak-anak sejak dini tidak boleh saling mengasihi, dan melarang anak-anak saling menyayangi sesamanya?" tanya Azas.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Depok mengeluarkan surat larangan bagi semua pelajar di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) untuk merayakan Hari Valentine.

Seperti diketahui, Hari Valentine dikenal luas oleh masyarakat sebagai Hari Kasih Sayang yang dirayakan dunia setiap 14 Februari. Perayaan ini identik dengan pemberian hadiah berupa cokelat dan bunga.

Adapun surat tersebut ditujukan kepada pengawas dan kepala sekolah tingkatan SD dan SMP, juga pimpinan lembaga nonformal di Kota Depok.

Dalam beleid tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok Sutarno mengatakan, larangan ini dikeluarkan dalam rangka mengembangkan karakter dan kepribadian peserta didik yang berakhlak mulia.

"Juga menjaga peserta didik dari kegiatan yang tidak sesuai dengan norma agama, sosial, dan budaya berkenaan dengan Hari Kasih Sayang (Valentine Day)," kata Sutarno, dilansir dari TribunJakarta.com, Jumat (10/2/2023).

Setidaknya ada empat imbauan yang disebutkan Sutarno dalam surat tersebut, di antaranya adalah mengimbau peserta didik tidak merayakan Hari Valentine,baik di dalam maupun di luar sekolah.

"Kedua, pengawas, kepala sekolah, dan guru melakukan pengawasan dan pemantauan kegiatan peserta didik di masing-masing satuan pendidikan," tutur Sutarno.

Ketiga, Sutarno menekankan sekolah untuk menanamkan sikap dan perilaku melestarikan nilai-nilai luhur budaya Indonesia di lingkungan sekolah.

Terakhir, Sutarno juga meminta agar para pengawas dan kepala sekolah mengambil langkah-langkah pencegahan dan memastikan peserta didik tidak mengikuti dan merayakan kegiatan yang dimaksud.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/13/11035291/disdik-kota-depok-larang-peringati-hari-valentine-azas-tigor-bertentangan

Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke