Salin Artikel

Simak Tips dan Usul Ibu-ibu untuk Lindungi Anak dari Percobaan Penculikan...

Menurut dia, hal utama yang harus diperhatikan adalah antar dan jemput anak di sekolah, agar terhindar dari tidak kejahatan.

"Kalau itu (percobaan penculikan) di sekolah, setiap anak yang ingin pulang harus jelas (dijemput) orangtua apa bukan," ujar dia ketika dihubungi, Kamis (9/2/2023).

Adapun hal itu dituturkan oleh Yuni sebagai respons terhadap maraknya percobaan penculikan anak belakangan ini, seperti kasus percobaan penculikan seorang siswi SDN Pondok Kelapa 07 Pagi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, berinisial S (8) pada 26 Januari 2023 sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut Yuni, jika anak hendak dijemput, pihak sekolah harus mewajibkan penjemput mengisi buku tamu.

"Kalau mau bawa anak pulang, harus isi daftar tamu di satpam, kalau perlu tinggalin KTP biar jelas (identitasnya)," tegas dia.

Jika ternyata yang menjemput bukan orangtua, pihak sekolah perlu mengontak ayah atau ibu murid bersangkutan.

Menurut Yuni, setiap guru harus aktif dalam upaya pencegahan tersebut guna menjaga keamanan anak didiknya.

"Dari guru juga tetap harus mengontak orangtua kalau pun memang mereka yang jemput anak. Ini buat konfirmasi," kata Yuni.

Pengurus RT juga perlu aktif

Untuk di lingkungan rumah, Yuni menuturkan bahwa pengurus RT setempat juga perlu aktif menjaga anak-anak di lingkungannya.

Sebab, peran RT saat ini bukan hanya sekadar mengurus KTP dan kependudukan setempat.

"Mereka juga urus keamanan lingkungan termasuk anak. Jadi bisa bantu pantau anak-anak biar enggak kena culik," ucapnya.

Edukasi dini dan pemasangan CCTV

Anggi (25), seorang ibu bagi satu anak asal Jakarta, mengatakan bahwa edukasi dini juga diperlukan agar buah hati tidak menjadi korban penculikan.

"Kayak pengenalan terhadap bahaya di lingkungan sekitar. Kayak apa aja yang perlu dilakukan kalau ada orang asing mendekat," ucapnya ketika dihubungi, Kamis.

Namun, untuk memastikan keamanan anak, lingkungan di sekitar rumah juga perlu dilengkapi kamera CCTV.

"Soalnya orang-orang yang kita kenal pun bisa aja berpotensi jadi pelaku penculikan," ujar Anggi.

Senada dengan Anggi, Ita (36) asal Jakarta pun mengatakan bahwa edukasi dini diperlukan, terutama bagi yang anak-anaknya masih kecil seperti buah hatinya.

Salah satu yang perlu diedukasi kepada anak adalah ketika ada orang asing yang mengajak mereka mengobrol, atau memberikan sesuatu.

Ita tidak menampik bahwa hal itu dapat memengaruhi cara anak-anak memandang sanak saudara yang tidak dikenalnya.

Namun, imbuh dia, orangtua lebih baik melakukan pencegahan percobaan penculikan sejak dini daripada mengambil risiko.

"Efeknya emang anak jadi pendiam di kalangan saudara yang baru pertama kali ketemu atau dikenal, cuma lebih baik mengantisipasi kan?" kata Ita ketika dihubungi, Jumat (10/2/2023).

Orangtua pun tidak perlu ambil pusing untuk hal tersebut. Mereka cukup selalu mendampingi anak saat memperkenalkannya ke sanak saudara.

Menurut Ita, cara itu dapat membantu anak memahami bahwa orang yang diperkenalkannya melalui orangtua adalah saudara.

"Anak sambil didampingin biar dia tahu, 'Oh ini saudara saya. Saya aman nih buat interaksi sama mereka karena pengenalannya bareng mamah atau papah saya'. Begitu lebih aman," sambungnya.

Temani anak bermain

Apabila anak gemar bermain di sekitar rumah, sebisa mungkin mereka selalu didampingi.

Menurut Ita, orangtua bisa sambil memperkenalkan anak ke para tetangga supaya kedua belah pihak saling familiar satu sama lain.

"Mereka (tetangga) juga tau ini anaknya siapa. Jadi kalau, amit-amit, anak diculik atau ada percobaan penculikan, mereka bisa bantu ngamanin anak ini," ucap Ita.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/13/11300361/simak-tips-dan-usul-ibu-ibu-untuk-lindungi-anak-dari-percobaan-penculikan

Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke