JAKARTA, KOMPAS.com - Saluran air yang berada di RT 11 RW 03, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, diduga ditutup dan dijadikan tempat usaha.
Menurut pengakuan warga sekitar, penutupan saluran air itu dilakukan oleh penyewa rumah toko (ruko) Blok Z 4 Utara yang berlokasi di depan saluran air tersebut.
Bangunan tempat usaha pun didirikan di atas saluran air. Bangunan itu kemudian disewakan kepada seseorang untuk berjualan.
Akibat dari aktivitas ini, jalanan di Kelurahan Pluit kini sering terendam banjir saat hujan melanda. Akibatnya, jalan pun rusak hingga harus diperbaiki.
Warga datang ke Balai Kota sampaikan keluhan
Perwakilan warga terdampak mendatangi Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (20/2/2023) untuk menyampaikan keluhan yang mereka rasakan.
Perwakilan yang datang adalah Ketua RT 11 RW 03 bernama Riang Prasetya. Kepada wartawan, Riang menjelaskan duduk perkara penutupan saluran air itu.
"Di ruko Z 4 Utara RT 11 RW 03 Kelurahan Pluit itu ada bangunan dua ruko yang menutup saluran air dengan beton dan ditutup dengan lantai keramik," beber Riang.
Pembangunan itu awalnya terjadi pada 2019. Makin ke sini, pembangunan semakin memakan bahu jalan.
"Mereka bangun lagi, semakin maju, memakan bahu jalan 4 meter lebih, di tahun 2021. Karena tidak ada tindakan juga di 2022 akhir semua satu baris ruko di blok Z 4 Utara itu ikut bangun seperti itu (menutup saluran)," kata Riang.
Ia mengaku telah membuat laporan ke pihak Kelurahan Pluit dan Kecamatan Penjaringan, namun tidak ada tindakan pengamanan yang dilakukan pihak berwenang.
Banjir menggenangi jalanan
Akibat penutupan saluran air itu, jalan di depan ruko yang merupakan akses ke rumah warga sering tergenang banjir.
"Jadi ketika hujan itu langsung banjir karena tidak ada aliran, dari ujung ke ujung sudah tidak ada lagi selokan di situ," kata Riang.
Akibat dari banjir yang makin sering terjadi, jalanan tersebut pun rusak.
Warga harus bersama-sama menyumbang sejumlah uang untuk perbaikan jalan.
Uang yang dihimpun dari warga untuk perbaikan jalan mencapai Rp 480 juta.
"Terakhir perbaikan jalan itu memakan biaya Rp 480 juta. Kami perbaiki. Itu pakai uang warga. Ada rincian dan buktinya. Itu kami keluarkan dari pengurus RT 011 dan warga RT 011. Itu untuk perbaikan jalan itu," ujar Riang.
Janji Pemprov DKI
Riang mengaku sudah bertemu dengan pihak Pemprov DKI dan menyampaikan keluhannya.
“Tadi sudah saya adukan, katanya langkah Pemprov DKI akan panggil dari pihak yang terkait, seperti SDA (Sumber Daya Air), Bina Marga, dan Citata (Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan)," bebernya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Pemprov DKI berjanji akan mengecek perizinan para penyewa ruko yang menutup saluran air.
"Nanti soal bagaimana izin ruko, dari mana batasnya. Lalu sertifikatnya, izin usahanya itu nanti akan ditanya di Pemprov DKI, katanya," pungkas Riang.
(Penulis : Muhammad Isa Bustomi/ Editor : Jessi Carina, Nursita Sari)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/21/06000091/duduk-perkara-warga-pluit-patungan-rp-480-juta-untuk-perbaikan-jalan