Salin Artikel

Tak Ada Habisnya, Pelecehan Seksual terhadap Penumpang di Transjakarta Kembali Terjadi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum hilang dari ingatan serangkaian pelecehan seksual yang terus berulang di moda transportasi publik, khususnya transjakarta.

Padahal ribuan petugas sudah dikerahkan untuk mencegah dan menangani pelecehan seksual. Namun, kehadiran mereka tak juga membuat calon pelaku takut.

Pada awal November tahun lalu, pelecehan terjadi pada seorang pria di bus transjakarta. Pengalaman tersebut dibagikan langsung oleh korban dalam sebuah utas Twitter pada Kamis (3/11/2022).

Sebelumnya, pelecehan juga terjadi pada Oktober tahun lalu. Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria meraba bokong penumpang perempuan di bus transjakarta viral, Sabtu(15/10/2022)

Pelaku ditangkap saat melakukan aksi serupa di Halte Bundaran Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (19/10/2022) malam.

Pada Senin (20/2/2023) lalu, pelecehan kembali terjadi kepada HFS (22) di bus transjakarta rute Monas-Pulo Gadung. Lagi-lagi, peristiwa pelecehan ini sempat viral di media sosial melalui sebuah utas di akun Twitter. 

Pelaku sempat dikejar, tapi kabur

Melalui sebuah utas di akun Twitter @everfiawiess, HFS mengungkapkan, seorang laki-laki menggesekkan alat kelamin ke bokongnya di antara keadaan transjakarta yang padat.

HFS pun meminta bantuan kepada seorang perempuan di sampingnya untuk meminta bantuan. Haura memanfaatkan aplikasi catatan di gawainya.

Ketika pelaku turun di Halte Rawa Selatan, Kemayoran, Haura menahan pelaku dengan dibantu dua orang pria agar tidak kabur. Namun, pelaku tetap berakhir lepas dan lari.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri mengatakan, saat kejadian petugas dan dua orang pelanggan lainnya juga ikut membantu menahan dan mengejar terduga pelaku.

Adapun beberapa barang pribadi yang jatuh dan tertinggal adalah kartu Transjakarta, sepaket kunci-kunci, kartu Flazz berisi saldo Rp 31.500, dan uang tunai Rp 65.000.

Meski korban belum melaporkan secara resmi kepada kepolisian, pelaku pelecehan yang diketahui bernama Mufarok (56) akhirnya ditangkap.

Kasus pelecehan tersebut kini dalam penyelidikan Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Penangkapan Mufarok diperlukan untuk keperluan pemeriksaan terkait tindak pelecehan seksual itu.

Kendati demikian, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengimbau agar korban pelecehan membuat laporan resmi ke kepolisian.

"Kami mengimbau dan meminta korban membuat laporan secara resmi, sehingga proses ini bisa berjalan dengan baik," ujar Trunoyudo, Selasa (21/2/2023).

Setelah serangkaian pelecehan yang terjadi sebelumnya, PT Transjakarta mengerahkan 1.800 petugas untuk mencegah dan menangani pelecehan seksual yang kerap terjadi di halte dan bus.

Transjakarta juga membuat saluran siaga atau hotline 112 dan pos pengaduan Pos Sahabat Anak dan Perempuan (POS SAPA) untuk melapor bila melihat atau menjadi korban pelecehan seksual.

Langkah lainnya menekan kasus pelecehan seksual, PT Transjakarta kembali mengoperasikan layanan bus pink yang diperuntukkan secara khusus bagi pelanggan wanita.

Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transjakarta Yoga Adiwinarto menyebutkan, sepanjang 2022 lalu telah ada 10 bus pink yang kembali beroperasi di tiga koridor.

"Jadi pertambahan (bus pink) bukan seiring dengan maraknya kasus, tapi itu lebih ke penekanan dan banyaknya pelanggan, mobilitas yang ada," ungkap Yoga, Selasa (8/11/2022).

PT Transjakarta juga berjanji akan mendampingi proses hukum apabila korban pelecehan seksual di bus melapor ke polisi. Untuk itu, Yoga mengimbau agar korban atau saksi berani melapor.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/22/06250001/tak-ada-habisnya-pelecehan-seksual-terhadap-penumpang-di-transjakarta

Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke