JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta para orangtua menimbang berat badan anaknya setiap bulan untuk mencegah kasus kurang gizi kronis alias stunting.
Ia tak menyarankan orangtua menimbang berat badan anaknya per enam bulan.
Jarak waktu enam bulan dinilai tak presisi untuk memantau perkembangan sang anak.
"(Sang anak) ditimbang itu enggak enam bulan sekali, (tapi) menimbang (berat badan) harus setiap bulan," tutur Menkes saat mendampingi Penjabat Heru Budi Hartono ketika meninjau Posyandu Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2023).
Kemudian, menurut Budi, orangtua harus mulai bertindak saat berat badan anaknya tidak bertambah ketika ditimbang.
Tindakan ini diambil untuk mencegah stunting.
Bentuk tindakannya, kata Budi, yakni sang anak harus diberikan satu butir telur per hari.
"Kalau timbangannya (sang anak) enggak naik, jangan tunggu turun, nah itu udah ciri-ciri (stuntung). Dia (sang anak) harus diapain? Dikasih telur saja setiap hari sebutir," tegas Budi.
Dalam kesempatan yang sama, Heru mengingatkan para orangtua agar rajin memeriksakan anaknya ke posyandu atau puskesmas.
Pemeriksaan rutin ini diyakini efektif mencegah stunting.
"Kami imbau kepada ibu-ibu atau ayahnya yang memiliki anak bayi, kalau tidak disiplin mengontrol kesehatan, kan kita susah juga," sebut Heru.
"Jadi, disiplin mengontrol ke posyandu, bisa ke puskesmas, supaya Pemerintah Pusat maupun Pemda DKI bisa langsung intervensi," sambung dia.
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta kini memang sedang fokus menangani kasus stunting di Ibu Kota.
Bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sejak awal Februari 2023, Pemprov DKI tengah menyinkronkan data soal jumlah pengidap stunting di Ibu Kota.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/22/15133781/cegah-stunting-menkes-minta-orangtua-timbang-anak-tiap-bulan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.