Salin Artikel

Petaka 3 Pohon Tumbang di Cipinang Melayu: Jembatan Ambruk dan Rumah Rusak, Warga Sulit Beraktivitas

Pepohonan roboh akibat hujan berintensitas tinggi dan angin kencang tersebut menyulitkan sejumlah warga RW 03 dan RW 04 beraktivitas.

Salah satu warga yang terdampak adalah Yanto. Ia adalah warga RT 013 RW 03 yang rumahnya tertimpa dua pohon palem pada Jumat siang.

"Pohon palem ambruknya Jumat siang. Itu nimpa rumah saya. Kalau pohon yang satunya, (angsana) ambruk malam, nimpa jembatan," ujar Yanto di lokasi, Senin (27/2/2023).

Saat kejadian berlangsung, Yanto sedang berada di dalam rumah bersama anggota keluarganya.

Awalnya, ia mendengar suara gaduh dan mengira itu suara kucing bertengkar.

Tidak lama kemudian, ia kembali mendengar bunyi gemuruh yang berasal dari pohon palem lainnya. Pohon itu menimpa bagian tengah rumahnya.

"Dua pohon itu menimpa rumah secara bersamaan. Saya langsung lapor ke kelurahan buat minta bantuan buat tolong dirapiin," ucap Yanto.

Yanto mengatakan bahwa ia sudah berencana untuk memperbaiki rumah. Namun, proses itu harus menunggu Jembatan Biru berdiri kembali dan cuaca membaik.

"Soal dapat bantuan untuk perbaikan rumah apa enggak, saya kurang tahu," kata Yanto.

Sembari menunggu jembatan diperbaiki dan cuaca sudah mendukung kembali, Yanto dan keluarganya mengungsi ke rumah adiknya yang tidak jauh dari rumahnya.

Jembatan ambruk tertimpa pohon

Beberapa pihak terkait langsung mendatangi rumah Yanto untuk memotong dan membersihkan pohon palem yang menimpa rumahnya.

Proses itu berlangsung hingga Jumat malam. Pada saat itu, hujan turun dengan deras.

Yanto pun membersihkan rumah dan siap-siap mengatasi kebocoran akibat pohon tumbang.

"Saya lalu mandi, saya kayak dengar bunyi bebatuan jatuh dan bunyi 'kretek'. Saya lihat, ada pohon lain roboh ke jembatan. Saya sama anggota keluarga lain langsung lari," terang dia.

Pohon angsana yang menimpa jembatan membuat Yanto dan sejumlah warga RW 03 harus memutar cukup jauh saat hendak berjalan ke RW 04, begitu pula sebaliknya.

Sebab, jembatan penghubung dua RW itu ambruk imbas pohon tumbang.

Sebab, perbaikan membutuhkan pembongkaran untuk membangun kembali Jembatan Biru.

"Saat ini masih proses pembongkaran. Proses sebenarnya bisa dilakukan seharian penuh, cuma saat ini enggak mungkin karena aliran Kali Sunter lagi tinggi banget," ungkap Heri di lokasi, Senin.

Heri menuturkan, saat ini pihaknya hanya melakukan pembersihan kecil-kecilan, seperti mengangkut sampah yang menyangkut di rangka jembatan.

Ini pun hanya dilakukan saat aliran Kali Sunter tidak terlalu deras dan sebelum area itu diguyur hujan.

"Kami khawatir dengan keselamatan kami. Takutnya ada hal yang enggak diinginkan. Kalau air mulai rendah, kami bisa mulai pembongkaran jembatan," tutur Heri.

Hingga Senin malam, aliran Kali Sunter deras. Pembongkaran jembatan pun belum bisa dilanjutkan.

Ketika jembatan ambruk pada Jumat malam, Hari menuturkan bahwa pihaknya tiba di lokasi pada Sabtu pagi.

Mereka bertugas untuk menutup jalur dan membersihkan ranting bekas pohon yang roboh.

"Selepas itu, kami langsung bongkar lantai jembatan biar enggak ada sampah yang nyangkut. Ini dikerjain seharian penuh Sabtu kemarin," jelas Heri.

Kegiatan membersihkan sampah dan pembongkaran rangka jembatan berlanjut hingga Senin.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin, pembongkaran jembatan belum 100 persen tuntas. Pegangan dan rangka penyangga lantai jembatan masih tersisa.

"Aliran kali yang tinggi termasuk menghambat aktivitas pembongkaran," papar Heri.

"Dalam hal memulai pembangunan ulang jembatan, enggak bisa diprediksi kapan. Lihat aja cuaca sekarang dan aliran kalinya juga lagi naik tinggi," imbuh dia.

Jika pembongkaran jembatan selesai, pembangunan ulang jembatan kemungkinan bisa diselesaikan dalam waktu 1-2 minggu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/28/06421311/petaka-3-pohon-tumbang-di-cipinang-melayu-jembatan-ambruk-dan-rumah-rusak

Terkini Lainnya

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke