Salin Artikel

Ungkap Motif 2 Perempuan Dicor di Bekasi, Polisi Masih Gali Keterangan Keluarga Korban dan Saksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menegaskan, hanya penyidik yang berhak menyampaikan motif pembunuhan dua wanita yang jasadnya dicor di Bekasi Utara.

"Jadi, yang berhak menyampaikan (motif) adalah penyidik. Jadi, kami sedang mendalami dari berbagai macam pemeriksaan keterangan keluarga korban dan saksi," jelas Hengki saat dikonfirmasi, Kamis (2/3/2023).

Ia meminta agar masyarakat tidak gampang percaya soal motif yang saat ini berkembang.

Terlebih, narasi yang beredar saat ini menyebutkan bahwa kasus pembunuhan dua wanita itu terkait utang piutang.

Untuk itu, Hengki meminta agar publik sedikit bersabar karena penyidik sedang memeriksa segala bukti dari lokasi kejadian.

"Masih kami dalami semuanya, termasuk dari barang bukti yang dijumpai, seperti ponsel, senjata tajam, sidik jari, CCTV. Itu semua masih pelajari oleh Polres Metro Bekasi Kota," jelas Hengki.

Sebaga informasi, narasi yang berkembang soal motif pembunuhan dua wanita di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara adalah soal utang piutang.

Hal itu diungkapkan tetangga korban Y (48), yakni Riyadi. Ia menjelaskan bahwa Y dan terduga pelaku berinisial P memang saling kenal.

Sebab, mereka berdua bekerja di perusahaan besi di Kampung Rawa Pasung, Kelurahan Kota Baru, Kota Bekasi.

"Ibu Y yang masukkin pelaku kerja di perusahaan besi itu. Dugaannya ada utang, P ada setoran tagihan pembayaran besi kepada korban, tapi mundur-mundur terus. Saya enggak tahu nominalnya berapa," ujar Riyadi, kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).

Meski tak mengetahui jabatan keduanya, namun Y diduga memiliki jabatan yang lebih tinggi dibanding pelaku.

Adapun dugaan soal utang piutang antara korban dengan terduga pelaku juga disebutkan oleh suami korban.

Di suatu momen, lanjut Riyadi, sang suami dari Y bercerita, P sempat mendatangi kediaman korban dan suaminya yang terletak di Pulogebang, Cakung.

Saat itu, P berniat menggadai motornya kepada Y untuk menutupi utang pembayaran tagihan perusahaan yang memesan besi melalui pelaku.

"P ini kata Pak Heri (suami Y) pernah ke rumahnya. Dia waktu itu mau gadai motor, tapi Pak Heri enggak mau karena itu motor kantor," ungkap Riyadi.

Sementara korban H (47), ia tak mengetahui secara pasti sosok korban tersebut. Namun, berdasarkan di lokasi kejadian, tubuh H ikut dicor di bawah tangga bangunan kontrakan terduga pelaku.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/02/20505971/ungkap-motif-2-perempuan-dicor-di-bekasi-polisi-masih-gali-keterangan

Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke