Ketika menyambangi rumah sakit itu, ada sejumlah data yang dinyatakan belum lengkap.
"Katanya suruh (sertakan bukti gigi). Sedangkan saya sudah kasih tau ciri-cirinya (Bukhori)," ujar Miftahul di lokasi, Minggu (5/3/2023).
Ia menuturkan, pihak RS Polri memintanya memberikan foto Bukhori sedang tersenyum.
Adapun hal itu untuk membantu salah satu metode untuk identifikasi jenazah, yakni ondotologi atau identifikasi melalui gigi.
Saat ini, jasad Bukhori baru teridentifikasi melalui sidik jari.
Padahal, imbuh Miftahul, ia sudah memberikan sejumlah dokumen dari pihak RT dan RW setempat, serta informasi pakaian terakhir yang dikenakan kakaknya.
"Kemarin (4/3/2023) adik saya sudah ke sini juga buat tes DNA lewat gigi. Udah capek-capek ke sini dua kali sama hari ini," ujar Miftahul.
"Kemarin adik saya naik motor ke sini. Sekarang saya udah bawa ambulans dari PMI, katanya masih ada data yang kurang," imbuh dia.
Hingga saat ini, Miftahul masih belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari pihak RS Polri Kramatjati.
Sudah teridentifikasi
Sebelumnya diberitakan, dua korban kebakaran di Depo BBM Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) telah berhasil diidentifikasi.
Kepala Pusat Inafis (Kapusinafis) Polri Brigjen Mashudi menjelaskan, proses identifikasi terhadap kedua korban dilakukan melalui sidik jari.
"Dari kedua yang disampaikan tadi yang berhasil diidentifikasi melalui sidik jari," kata Mashudi dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).
Mashudi menyampaikan dua korban yang diidentifikasi itu adalah Fahrul Hidayatulah (28) dan Muhammad Bukhori (41).
Fahrul Hidayatulah berhasil diidentifikasi melalui sidik jari tengahnya. Sedangkan Muhammad Bukhori diidentifikasi melalui jari jempolnya.
"Kami bisa mengambil perbandingan dari jempol kanan dan bisa kami identifikasi atas nama Muhamad Bukhori," ucapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/05/16043351/keluarga-korban-kebakaran-depo-pertamina-belum-bisa-ambil-jenazah