Salin Artikel

Kala Endang Temukan Jenazah Mertua Tertimbun Puing Usai Kebakaran Depo Pertamina Plumpang...

Jenazahnya sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, sebelum akhirnya teridentifikasi dan dibawa pulang oleh pihak keluarga, Minggu (5/3/2023).

Namun, Endang (50) selaku menantu Iriana mengungkapkan, jenazah Iriana pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga pada Sabtu (4/3/2023) sore.

"Saya minta tolong warga untuk angkut puing. Adik saya yang ngelihat ibu saya kegencet bongkahan batu. Dibongkar cuma 30 menitan langsung ketemu, sekitar jam 14.30 WIB Sabtu," ungkap Endang di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu.

Penemuan ini bermula ketika Endang merasa bahwa Iriana masih terjebak di kamar mandi.

Sebab, beberapa saat sebelum kebakaran hebat terjadi, ibu mertuanya tengah berada di kamar mandi.

Pada saat itu, tercium bau yang sangat menyengat. Tidak lama kemudian, terdengar suara letusan.

"Suara letusannya besar sekali. Langsung ada api besar, sampai (ibu) enggak keburu kabur," terang Endang.

Sulistiawati (44) selaku anak kandung Iriana memiliki seorang adik. Pada saat itu, adik Sulistiawati hendak menolong Iriana. Bahkan, adik Sulistiawati sampai terkena luka bakar.

"Adek saya di situ teriak minta tolong karena mamanya masih di dalam, tapi udah enggak ada orang (untuk menolong)," ujar Endang.

Mencari ke pengungsian dan rumah sakit

Endang mengatakan, ia sempat mengunjungi sejumlah pengungsian dan rumah sakit untuk mencari informasi terkait jenazah Iriana.

Hal ini dilakukan lantaran ada kemungkinan jenazah ibunya sudah ada yang mengevakuasi.

Namun, ia tidak menemukan informasi apa pun, hingga akhirnya ia tiba di RSUD Koja lantaran mendapat informasi soal korban tanpa identitas.

"Saya samperin karena takutnya itu orangtua saya. Saya ke sana dan tanya, tapi enggak ada info. Saya udah putus asa dan nyerah," ucap Endang.

Ditemukan di kamar mandi

Di tengah keputusasaan itu, Endang berpikir, ada kemungkinan jasad ibunya masih berada di kamar mandi.

Sebab, ayah mertuanya sempat berujar bahwa dia ingat keberadaan Iriana sebelum kebakaran terjadi, yaitu di kamar mandi.

Akhirnya, Endang pun mengunjungi bekas rumah tinggalnya yang kini sudah menjadi tumpukan puing.

Pada saat itu, ada banyak warga yang berdiri dan menyaksikan kawasan yang dilahap si jago merah dari Depo Pertamina.

"Saya minta tolong ke warga setempat yang cuma ngelihatin buat bantu angkat puing. Saya penasaran," ujar Endang.

Warga akhirnya membantu mengangkat puing-puing di sana, dan adik Sulistiawati melihat jenazah ibunya.

"Adek saya ngelihat dan ketemulah ibu saya di kamar mandi," kata Endang.

Awalnya, pihak keluarga ingin langsung memakamkan Iriana. Namun, pihak RW menahannya.

Endang menjelaskan, RW setempat menyarankan agar keluarganya mengikuti prosedur yang ada seperti keluarga korban lainnya.

"Katanya ikuti prosedur yang ada, katanya yang lain juga gitu, diserahkan ke PMI dan langsung dibawa ke RS Polri. Tadinya udah mau dimakamkan karena kasihan," terang dia.

Menjemput jasad Iriana di RS Polri

Endang sempat mengunjungi RS Polri pada Sabtu untuk menjemput Iriana. Namun, ia langsung diarahkan ke Gedung Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri.

Di sana, ada seorang bapak-bapak yang bertanya kepada Endang sekeluarga sedang menunggu apa.

"Saya bilang nunggu ibu saya (untuk menjemputnya). Katanya, saya harus daftar dulu dan diberi tahu harus ke Pos DVI. Kebetulan udah tutup, saya disuruh balik lagi besok (Minggu)," jelas Endang.

Minggu pagi, Endang sudah mengunjungi Pos DVI Ante-Mortem di Gedung Sentra Visum dan Medikolegal.

Di sana, ia dimintai sejumlah data seputar Iriana yang mencakup foto, ciri-ciri, dan KTP.

Pada Minggu pagi, Endang masih disuruh menunggu terlebih dulu lantaran pihak RS Polri masih melakukan identifikasi.

Namun, berdasarkan keterangan dari bagian administrasi Gedung Instalasi Kedokteran Forensik, jenazah Iriana sudah bisa diambil pihak keluarga pada Minggu siang.

Satu dari tiga jenazah yang teridentifikasi

Iriana merupakan satu dari tiga jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang sudah teridentifikasi.

Sebelumnya, dua jenazah yang teridentifikasi lebih dulu adalah Fahrul Hidayatulah (28) dan Muhammad Bukhori (41).

"Jenazah dengan nomor PM016 teridentifikasi sebagai Iriana," kata Karumkit RS Polri Kramatjati Brigjen Hariyanto di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu.

Iriana tercatat sebagai warga Kampung Bendungan Melayu, RT 006 RW 001, Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Hariyanto menjelaskan, pihaknya berhasil mengidentifikasi jasad Iriana melalui pemeriksaan sidik jari, gigi, dan rekam medis.

Kapus Inafis Brigjen Pol Mashudi menuturkan, sidik jari diperiksa dari jempol kiri Iriana. Perbandingan manual juga dilakukan ketika memeriksa sidik jari Iriana.

"Kami cocokkan dengan database kependudukan, dan kami yakini bahwa jenazah bernomor PM016 itu teridentifikasi atas nama Iriana," tutur Mashudi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/06/11004361/kala-endang-temukan-jenazah-mertua-tertimbun-puing-usai-kebakaran-depo

Terkini Lainnya

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke