Salin Artikel

Wanti-wanti IDI di Era "New Normal", Tetap Terapkan Hidup Sehat meski Penularan Covid-19 Mereda

Hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas Covid-19 IDI Dokter dr Erlina Burhan dalam acara diskusi “Pembelajaran Tiga Tahun Covid-19” di Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).

Menurut Erlina, setelah pandemi Covid-19, bisa jadi akan ada penyakit lainnya yang muncul. Itulah sebabnya PHBS harus diterapkan.

“Ada banyak masalah kesehatan lain yang nyata, seperti tuberkulosis, malaria, infeksi virus dengue, kanker, jantung dan pembuluh darah, penyakit metabolik, stroke, stunting, dan lain-lain,” kata Erlina.

“Kalau PHBS sudah dilaksanakan, kemungkinan (untuk) tertular penyakit sangat-sangat rendah,” sambung dia.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi nutrisi yang seimbang dan sehat.

“Kalaupun penyakit tidak menular, ya dengan konsumsi nutrisi seimbang dan sehat. Kurangi garamnya supaya tidak hipertensi (darah tinggi). Jangan makan yang terlalu berlemak pada orang-orang yang rentan (kolesterol). Tapi, kalau masih masa pertumbuhan, enggak apa-apa makan lemak,” ungkap Erlina.

Sudah seperti sebelum pandemi

Erlina juga menjelaskan, meski Indonesia belum berstatus endemi, situasi di Tanah Air saat ini nyaris seperti sebelum terjadinya pandemi.

“Masih banyak faktor di luar negara kita yang masih memengaruhi (belum ditetapkannya status endemi). Saat ini WHO belum menetapkan status tersebut, tapi kita sudah new normal,” kata Erlina.

“Mungkin kita enggak usah minta (status) endemi. Toh, sekarang dengan new normal sudah seperti nyaris dulu seperti sebelum pandemi,” tutur dia.

Erlina juga menjelaskan bahwa status pandemi dapat ditetapkan oleh WHO apabila suatu penyakit berkembang pesat di lima benua.

“Kalau suatu penyakit hanya meningkat di satu negara atau tempat, seperti di China pada waktu itu, itu disebutnya epidemi. Kalau sudah terkendali, disebutnya endemi,” jelas Erlina.

Di saat bersamaan, Erlina juga mengapresiasi masyarakat Indonesia lantaran sudah lebih peduli dan sadar perihal kesehatan.

“Plusnya adalah, bangsa Indonesia ini sekarang sudah pintar, terutama soal kesehatan pribadi dan kesehatan lingkungan,” pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/10/10000261/wanti-wanti-idi-di-era-new-normal-tetap-terapkan-hidup-sehat-meski

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke