Salin Artikel

Rekonstruksi Penganiayaan Mario Cs terhadap D, Sejumlah Fakta Baru Terungkap

Penganiayaan ini juga melibatkan tersangka lain, yakni Shane Lukas (19) dan seorang pelaku anak berinisial AG (15).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sekitar pukul 15.14 WIB, Mario yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye memeragakan dirinya masuk ke dalam mobil Rubicon berpelat B 120 DEN.

"Adegan tersangka MDS masuk ke dalam mobil untuk menjemput AG," kata petugas yang memimpin jalannya rekonstruksi.

Setelah itu, Mario mengemudikan mobilnya menuju lokasi penjemputan AG di sekolahnya. Usai menjemput AG, keduanya langsung bergegas menuju kediaman Shane Lukas.

Saat rekonstruksi kasus penganiayaan tersebut, polisi menggunakan area perumahan Green Pramuka sebagai sekolah AG dan minimarket dekat rumah Shane Lukas yang menjadi lokasi penjemputan.

40 adegan penganiayaan

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi membeberkan, ada 40 adegan yang diperagakan ulang oleh Mario, Shane, dan AG (oleh pemeran pengganti), beserta saksi-saksi.

"Dari 37 adegan yang kami siapkan berdasarkan pemeriksaan, kemudian kami padukan dari hasil digital forensik, ternyata berkembang menjadi 40 adegan," ujar Hengki.

Hengki menjelaskan, penambahan adegan dilakukan karena terdapat beberapa adegan yang baru ditunjukkan oleh para saksi-saksi di lokasi kejadian.

Salah satu adegan tersebut adalah ketika saksi N menanyakan maksud dan tujuan Mario datang.

N merupakan ibu dari teman korban D berinisial R. Saat kejadian berlangsung, D sedang bermain di rumah R.

Sesudah itu, ada pula adegan N menyaksikan terjadinya penganiayaan.

"Ternyata dari saksi ada beberapa angle yang belum kami terima. Tentu ini kami lakukan dalam rangka membuat terang tindak pidana yang terjadi," terang Hengki.

Adapun dalam rekonstruksi tersebut, AG diperankan oleh pengganti yang berkemeja putih bergaris. Terlihat AG turun dari mobil menuju rumah R.

"AG berjalan ke arah rumah saksi R, diikuti oleh tersangka Mario Dandy Satrio dan Shane Lukas untuk cari dan jemput anak korban D," tutur polisi.

Polisi menyampaikan, AG berjalan di depan untuk meyakinkan korban bahwa ia datang sendirian. Tampak pula Mario dan Shane berjalan agak berjauah dari AG.

Mario interogasi D

Sepanjang rekonstruksi dilakukan, Mario rupanya menginterogasi D di trotoar jalan. Sementara Shane dan AG duduk di bumper mobil Rubicon milik Mario.

"Sambil merokok, MDS menginterogasi korban, menanyakan sesuatu, kemudian ada percakapan, ada ucapan yang dikeluarkan MDS berupa intimidasi," sebut penyidik yang memimpin rekonstruksi.

Kala itu, Mario mengajak D untuk berkelahi. Akan tetapi, ajakan tersebut ditolak oleh korban karena merasa tidak sepadan.

Di antara adegan yang diperagakan, Mario kemudian memaksa D untuk push up sebanyak 50 kali, sebelum aksi penganiayaan terjadi.

Mario bahkan mencontohkan push up yang dimaksud. Sementara itu, AG dan Shane hanya menyaksikan Mario yang mengintimidasi D.

Korban D berhenti push up karena tidak mampu melakukannya sebanyak 50 kali.

"Korban D baru mampu melakukannya 20 kali," kata petugas.

Saat itu lah penganiayaan terjadi.

Tersangka Mario lalu memerintahkan Shane untuk merekam aksi penganiayaan yang akan dilakukannya. Terungkap, Shane bersigap menyalakan kamera ponsel dan mengarahkannya kepada D yang sedang bertiarap.

Bersamaan dengan itu, Mario mencolek sang kekasih AG agar menyaksikan dirinya yang hendak menganiaya D.

Mario minta D bersujud

Mario terlihat memperagakan dirinya meminta korban D untuk menundukkan kepalanya ke aspal menyerupai bersujud. Mario menyebutnya sebagai "sikap tobat".

D diminta melakukan tindakan ini lantaran Mario merasa korban tidak menjalankan perintahnya untuk push up dengan benar.

Pada saat D melakukan sikap tobat, pelaku AG yang digantikan oleh pemeran pengganti tampak duduk bersama tersangka Shane Lukas di bumper mobil milik Mario tiba-tiba turun.

AG langsung mengambil korek yang tergeletak di dekat korban dan menyalakan rokok miliknya. Dia tampak santai mengisap rokoknya dan mengembuskan asapnya.

"Di sini ada momen AG mengambil korek yang ada di samping kepala korban dan membakar rokok milik AG sendiri," jelas penyidik.

Setelah itu AG kembali bersantai bersama Shane di bumper mobil dan menyaksikan Mario melanjutkan aksinya mengintimidasi D hingga menganiayanya.

Mario menangis saat rekonstruksi

Selama rekonstruksi, kepala Mario selalu tertunduk.

Anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI Rafael Alun Trisambodo itu, terus menutup matanya saat memperagakan dirinya menendang kepala bagian kanan D dengan keras beberapa kali.

Ketika hendak melanjutkan adegan tendangan dari arah kiri korban D yang terkapar, Mario tak kuasa menahan tangisnya

Napas Mario tampak terengah-engah.

Dia juga terdiam sesaat dan tak merespons saat namanya dipanggil penyidik yang mengarahkannya untuk memperagakan adegan selanjutnya.

Meski begitu, polisi tetap meminta Mario melanjutkan adegan yang harus dia peragakan dalam rekonstruksi itu.

Selanjutnya, Mario diminta memperagakan adegan tendangan akhir ke kepala D. Ia kemudian mengambil ancang-ancang dan menendang kepala D bagian kiri hingga korban tak berdaya.

Tiga tersangka hanya melongo

Mario Dandy Satrio, Shane Lukas, dan AG cuma melongo saat remaja berinisial D terkapar di atas aspal setelah dianiaya.

Dalam salah satu adegan yang diperagakan saksi N, Mario dkk hanya terdiam ketika ibu dari teman D itu memberikan pertolongan.

Padahal, N telah meminta bantuan kepada AG untuk menyangga kepala D di atas pahanya guna memberikan pertolongan pertama.

"Saksi N meminta AG untuk membantunya menyangga kepala D di atas pahanya," ungkap petugas kepolisian.

"Tapi AG hanya terdiam. Dia tidak membantu dan tidak bergerak sedikit pun ketika saksi N memberikan pertolongan," lanjutnya lagi.

Kemudian, saksi N akhirnya meminta bantuan kepada sekuriti untuk membawa D ke rumah sakit. Saat tubuh D dievakuasi, hanya petugas keamanan dan saksi N yang berusaha mengangkatnya.

Shane sesungguhnya ikut membantu untuk mengangkat tubuh D. Namun, ketika tubuh korban telah terangkat, Shane langsung melepaskan bantuannya dan pergi ke sisi lain mobil yang akan membawa D ke rumah sakit.

Sementara itu, Mario hanya diam seribu bahasa usai menganiaya D. Dia hanya melihat saksi N dan petugas keamanan menolong D.

Awal mula kejadian penganiayaan

Untuk diketahui, Mario menganiaya korban D pada 20 Februari 2023 di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Mario marah karena mendengar kabar dari saksi berinisial APA yang menyebut AG kekasihnya mendapat perlakuan tidak baik dari korban. Mario lalu menceritakan hal itu kepada temannya, Shane Lukas.

Kemudian, Shane memprovokasi Mario sehingga Mario menganiaya korban sampai koma. Shane juga merekam penganiayaan yang dilakukan Mario.

Kini, Shane dan Mario sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di ruang tahanan Mapolda Metro Jaya.

Sementara AG yang dilabeli sebagai pelaku atau anak berkonflik dengan hukum karena masih berstatus di bawah umur, ditahan di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.

Ketiganya diduga telah melakukan tindak pidana penganiayaan berat yang direncanakan. Dia juga mengucapkan kalimat bernada intimidasi. Mario dijerat dengan Pasal 355 KUHP ayat 1, subsider Pasal 354 ayat 1 KUHP, subsider 353 ayat 2 KUHP, subsider 351 ayat 2 KUHP.

Selain itu, penyidik juga menjerat Mario dengan Pasal 76c juncto Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak.

Sementara Shane dijerat Pasal 355 ayat 1 juncto Pasal 56 KUHP, subsider 354 ayat 1 juncto 56 KUHP, subsider Pasal 353 ayat 2 juncto 56 KUHP, subsider Pasal 351 ayat 2 juncto 56 KUHP dan atau Pasal 76c juncto 80 Undang-Undang Perlindungan Anak. Untuk AG, dijerat dengan Pasal 76c juncto pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak dan atau Pasal 355 ayat 1 juncto Pasal 56 KUHP, subsider Pasal 354 ayat 1 juncto Pasal 56 KUHP, subsider Pasal 353 ayat 2 juncto Pasal 56 KUHP, subsider Pasal 351 ayat 2 juncto Pasal 56 KUHP.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/11/11222181/rekonstruksi-penganiayaan-mario-cs-terhadap-d-sejumlah-fakta-baru

Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke