BEKASI, KOMPAS.com - Muhammad Kenzi Alfaro, bayi berusia 16 bulan yang mengalami obesitas terus menunjukkan perkembangan baik.
Nur, tante dari bayi Kenzi mengatakan, bobot tubuh keponakannya itu telah turun 1 kilogram.
"Dari 27 kilogram sekarang 26 kilogram, turun 1 kilogram," ucap Nur saat dikonfirmasi, Minggu (12/3/2023).
Nur menyebut, bobot tubuh Kenzi sedang menuju ideal setelah mendapat penanganan medis.
Nur juga mengatakan, Kenzi terus mendapat rawat jalan agar kesehatannya bisa terkontrol dan dilihat oleh dokter yang menangani.
"Sampai sekarang diminta balik setiap hari Senin untuk kontrol. Jadi, memang satu minggu sekali," ucap Nur.
"Pola makannya juga diminta untuk diatur, jadi sudah ada menu yang ditentukan dokter dan disuruh untuk ikutin menu (anjuran) itu," sambung dia.
Sebagai informasi, Muhammad Kenzi Alfaro adalah seorang bayi berusia 16 bulan yang terserang obesitas.
Ibunda Kenzi, Pitriah (40) mengatakan, Kenzi memiliki bobot tubuh hingga 27 kilogram.
"(Awal lahir) 4 kilogram, pas ada perubahan badannya, umur 6 bulan. (Bobot) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," ujar Pitriah di kediamannya di Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/2/2023).
Pitriah sendiri tidak mengetahui penyebab anaknya bisa mengalami obesitas. Ia hanya menyebut, bobot anaknya terus naik saat usia 6 bulan.
Terlebih, anaknya selalu mendapat asupan susu formula sejak lahir.
"(Susu) formula pas dari awal karena enggak ASI. Terus, sempat kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," ungkap Pitriah.
Saat ini, Kenzi sudah mendapat penanganan dari ahli. Ia mendapat rawat jalan di RSCM Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Setidaknya lebih ada 10 orang dokter dari disiplin berbeda yang menangani Kenzi.
Mereka yang dilibatkan adalah dokter ahli gizi anak, ahli jantung anak, ahli paru-paru anak, ahli endokrin anak, ahli rontgen atau pencitraan anak, ahli pencernaan anak, hingga ahli tumbuh kembang anak.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/12/15371661/kondisi-terkini-kenzi-balita-obesitas-di-bekasi-berat-badannya-sudah