Salin Artikel

Satu Minggu Sekali Kader Posyandu Pondok Labu Pantau Anak Terdiagnosis Stunting

JAKARTA, KOMPAS.com - Kader Posyandu RW 09 Yani menyatakan bahwa pihaknya selalu melakukan pemantauan terhadap anak yang didiagnosis stunting di Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan setiap minggu.

Menurut dia, semua balita yang stunting maupun yang tidak, juga diwajibkan datang sebulan sekali ke posyandu, untuk dipantau perkembangannya.

"Saya memantau ke rumah yang kena stunting ini selama seminggu sekali. Selalu itu," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (4/4/2023).

"Kalau misalnya penimbangan balita yang stunting maupun tidak, datang sebulan sekali pasti," tambah dia.

Menurut Yani, semua balita ditimbang dan dipantau oleh pihak kader posyandu di kelurahannya.

Jika pihaknya menemukan ada balita yang mengalami stunting, posyandu langsung melaporkan dan merujuk balita tersebut ke puskesmas kelurahan.

"Pertama ketahuan di posyandu ya, langsung kami rujuk ke puskesmas, selanjutnya puskesmas yang bertindak. Kader hanya memantau aja," ucap dia.

Yani mengatakan, semua balita saat penimbangan diberikan makanan pendukung seperti biskuit oleh pihak puskesmas kelurahan.

"Kalau ada makanan dari puskesmas, kami yang ambil seperti biskuit, kami yang ambil. Baru kami bagikan ke yang berhak," ujar Yani.

Sebelumnya, salah satu orangtua yang anaknya didiagnosis stunting, Sudarti (43), warga Pondok Labu, Jakarta Selatan, merasa bersyukur dengan adanya bantuan pemerintah.

Menurut Sudarti, jika tidak ada bantuan itu, anaknya MZ tidak bisa berobat, bahkan melakukan terapi berbicara untuk anaknya di rumah sakit.

"Alhamdulillah. banyak manfaat juga ya. Kalau kami enggak ada bantuan itu, belum tentu kami jalan ke rumah sakit," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Selasa (4/4/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/05/18512841/satu-minggu-sekali-kader-posyandu-pondok-labu-pantau-anak-terdiagnosis

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

6 Larangan Kampanye di Transjakarta

6 Larangan Kampanye di Transjakarta

Megapolitan
Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Megapolitan
Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Megapolitan
Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Megapolitan
Teman yang 'Sliding' Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Teman yang "Sliding" Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Megapolitan
Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Megapolitan
Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Megapolitan
Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Megapolitan
Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Megapolitan
Sebelum Di-'sliding', Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Sebelum Di-"sliding", Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Megapolitan
Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke