JAKARTA, KOMPAS.com - Berbicara tentang stunting atau tengkes, beberapa masyarakat mungkin masih mengira bahwa kondisi itu sama dengan gizi buruk.
Bahkan, beberapa orang menganggap bahwa stunting adalah nama lain dari gizi buruk, begitu juga sebaliknya.
Namun, Kepala Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu drg. Ida Asmayani menjelaskan, stunting berbeda dengan gizi buruk.
"Stunting berbeda dari gizi buruk. Stunting itu tinggi, berat badan, dan lain sebagainya tidak sama dengan anak-anak lain," terang Ida di Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2023).
Lebih lanjut, seorang anak harus diperiksa lebih lanjut oleh dokter sebelum dinyatakan sebagai pengidap stunting.
Jadi, anak-anak bertubuh lebih kurus atau lebih pendek tidak langsung berarti bahwa mereka mengidap stunting.
Ida mengatakan, satu hal yang membedakan stunting dengan gizi buruk adalah faktor penyebab stunting.
Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang anak mengalami stunting, salah satunya adalah faktor keturunan seperti genetik.
Kemudian, hal yang menurut Ida paling penting, adalah faktor ketika anak masih di dalam kandungan hingga usia tiga tahun.
"Makanya kita semua harus mempersiapkan anak pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan sampai lahir," ujar Ida.
Adapun 1.000 hari pertama kehidupan atau 1.000 HPK pada stunting mengacu pada periode sekitar tiga tahun anak sejak ia masih berupa janin yang baru terbentuk dalam kandungan.
1.000 HPK merupakan periode yang sangat penting bagi seorang anak.
Sebab, sepanjang periode itu, organ-organ vital seperti otak, jantung, tulang, dan organ tubuh lainnya dalam masa mulai terbentuk dan terus berkembang.
Oleh karena itu, meski stunting berbeda dengan gizi buruk, bukan berarti gizi tidak memainkan peran dalam stunting.
"Karena stunting mulai terbentuk saat dalam kandungan, makanya ibu-ibu hamil harus rutin ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lain," imbau Ida.
"Jadi, bisa diatur vitaminnya, cara makan, dan lain-lain. Dari pola makan dan pola hidup ibu bisa berpengaruh (terhadap stunting pada anak)," sambung Ida.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/06/22172611/jangan-salah-kaprah-stunting-berbeda-dengan-gizi-buruk