Salin Artikel

"BPKP, Penumpang Menumpuk di Dalam KRL, Stasiun Manggarai Padat, Memadai Apanya?"

Pasalnya, Nadya yang setiap hari menggunakan KRL dari Stasiun Klender Baru ke Manggarai dan sebaliknya selalu lama menunggu kedatangan transportasi tersebut.

"Buat kereta arah Bekasi, agak lama datangnya. Apanya yang memadai?" kata Nadya kepada Kompas.com pada Jumat (7/4/2023).

Dengan begitu, dia berharap pemerintah menambah jumlah armada agar tidak terjadi penumpukan penumpang di sejumlah stasiun.

"Harusnya ditambahkan lagi. Jadi, setiap berapa menit itu ada jurusan ke Bekasi atau sebaliknya, biar nunggunya enggak lama dan enggak ada penumpukan penumpang di dalam kereta," tutur Nadya.

Karena penumpukan penumpang di stasiun, Nadya seringkali bersusah payah naik turun KRL di Stasiun Manggarai.

Para penumpang berebutan naik KRL untuk melanjutkan perjalanan agar tak terlambat bekerja atau tiba di tempat tujuan.

"Manggarai itu benar-benar penuh banget, apalagi jam-jam kerja, mau berangkat atau pulang, sama saja padatnya," kata Nadya.

"Armada kereta pun kurang, jadi benar-benar tunggu lama banget sampai penumpang yang menunggu kereta sudah ramai, baru keretanya datang, dan itu yang jadi penumpukan penumpang di dalam kereta karena semuanya mau baru-baru naik," imbuh dia.

Sebagai informasi, BPKP mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil review-nya, jumlah armada yang dimiliki PT KCI/KAI Commuter masih memadai untuk menampung penumpang KRL.

Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto saat konferensi pers di kantornya, Kamis (6/4/2023).

Hario mengatakan, berdasarkan data BPKP, PT KCI saat ini memiliki 1.114 unit KRL, tidak termasuk 48 unit yang aktiva tetap diberhentikan dari operasi dan 36 unit yang dikonservasi sementara.

Jumlah armada tersebut dinilai BPKP masih mencukupi untuk melayani penumpang KRL yang saat ini sebanyak 273,6 juta orang. Ini terlihat dari tingkat okupansi KRL di 2023 yang masih 62,75 persen.

"Overload ini memang terjadi ya pada jam-jam sibuk. Namun, secara keseluruhan untuk okupansi tahun 2023 itu adalah 62,75 persen, 2024 diperkirakan masih 79 persen, dan 2025 sebanyak 83 persen," ujar Hario.

BPKP juga membandingkan dengan kondisi tahun 2019 di mana KCI memiliki 1.078 unit KRL dan dapat mengangkut 336,3 juta penumpang.

Sementara itu, tahun ini, KCI memiliki jumlah armada yang lebih banyak, yakni 1.114 unit, dan jumlah penumpang yang lebih sedikit, yaitu 273,6 juta orang sehingga seharusnya lebih memadai dibanding 2019.

"Rata-rata jumlah penumpang yang sekarang itu adalah sekitar 800.000 penumpang per hari, dengan pada saat peak hour bisa mencapai di atas 900.000. Nah ini masih lebih kecil dibandingkan 2019 di mana rata-rata jumlah penumpangnya adalah 1,1 juta," ungkap Hario.

Hal-hal tersebut pun menjadi alasan BPKP memutuskan untuk tidak merekomendasikan impor KRL bekas dari Jepang dalam hasil review-nya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/07/14353421/bpkp-penumpang-menumpuk-di-dalam-krl-stasiun-manggarai-padat-memadai

Terkini Lainnya

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke