JAKARTA, KOMPAS.com - Rio (40), salah satu pemudik di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mengaku memilih moda angkutan bus karena tiket kereta api ludes terjual.
"Pertama kalinya saya pulang kampung naik bus. Sebelumnya selalu menggunakan kereta api, tetapi karena enggak dapat tiket, jadi mau nggak mau naik bus," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (19/4/2023).
Rio mengungkap, mudik menggunakan bus antakota antarprovinsi (AKAP) cukup menguras kantong.
Pasalnya harga tiket bus dua kali lebih mahal ketimbang tiket kereta api.
"Sejujurnya harga tiket kereta api lebih murah. Tiket bus benar-benar mahal. Apalagi saya membawa seorang istri dan tiga orang anak," keluh dia.
Rio bercerita, harga tiket bus yang ditumpanginya menuju Lamongan, Jawa Timur sekitar Rp 600.000 per tiket.
Sementara tiket kereta api menuju kota tujuan hanya sekitar Rp 300.000-an.
Hal senada juga dialami oleh Lala (25). Pemudik dengan tujuan Magelang, Jawa Tengah tersebut tak menampik bahwa tiket bus terlampau mahal.
Namun, karena keluarganya sudah menunggu kedatangan Lala di rumah, ia terpaksa naik bus.
"Mau bagaimana lagi, hanya bus yang tersisa. Meski harganya mahal, tetapi tidak ada pilihan," tutur dia.
Lala mengatakan, harga tiket bus ke Magelang sekitar Rp 450.000-an. Sementara, tiket kereta api ada di angka Rp 300.000.
Sementara itu, Kepala Terminal Lebak Bulus Iman Syafril mengungkap, peningkatan penumpang memang terjadi di musim mudik Lebaran 2023.
Dalam tiga hari terakhir, penumpang bus konsisten di atas 500 penumpang.
"Sudah ada peningkatan penumpang, tetapi memang belum ada lonjakan. Rekor kami ada di angka 1.076 orang pada Minggu 16 April 2023," ungkap Iman, Rabu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/19/22071221/kehabisan-tiket-kereta-api-pemudik-terpaksa-rogoh-kocek-lebih-dalam-untuk